Disusul dengan China yang menawarkan anggaran lebih murah yaitu USD 5,1 miliar kemudian berubah menjadi USD 6,02 sampai 8,6 miliar.
Tentu ini akan merugikan Indonesia dari segi finasial belum lagi jarak tempuh dan kecepatannya dinilai tidak layak.
Said Didu menilai proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung ini menjadi malaikat maut bagi PT KAI (Kereta Api Idonesia).
"Proyek kereta cepat menjadi beban bagi PT KAI. Jika kereta api cepat sudah masuk dan berjalan, itu lah yang akan menjadi malaikat maut untuk PT KAI," ucapnya.
Terlepas dari itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi pemimpin Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung
Penunjukkan jabatan untuk Luhut tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021.***