Penyakit Jantung Koroner Didominasi Oleh Masyarakat Kota

- 29 September 2021, 09:51 WIB
Ilustrasi penyakit jantung.
Ilustrasi penyakit jantung. /Pexels.com/Karolina Grabowsk

“Gaya hidup, merokok, dan pola makan merupakan kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), dilaporkan 50 persen penderita PJK berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death,” terangnya.

Terutama dimasa pandemi Covid-19 saat ini penyakit kardiovaskular memiliki risiko yang sangat tinggi dapat menyebabkan perburukan bahkan kematian.

Hal ini terlihat dari data di RS, yang menunjukkan bahwa tingkat perawatan di RS dan angka kematian pasien Covid-19 dengan komorbid juga meningkat selama pandemi.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Ingatkan Masyarakat Indonesia untuk Menjaga Ucapan Dalam Berbicara, Jangan Buat Orang

“Laporan RS dimasa pandemi menunjukkan bahwa 16,3% pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai komorbid. Namun pada situasi Covid-19, angka kematian meningkat 22-23 persen Ini salah satunya terjadi karena paparan Covid-19 yang menyebabkan perburukan dari jantung kita,” ujarnya.

Isman berharap agar masyarakat juga aktif menerapkan protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk memberikan perlindungan yang optimal.

“Kami dari PERKI meminta kepada seluruh masyarakat terutama yang memiliki penyakit jantung untuk menjaga protokol kesehatan ketat dan melakukan vaksinasi untuk mengurangi perburukan bahkan angka kematian,” harapnya.***

 

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah