“IPM kita, kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah. Ini berarti perempuan kualitas dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, itu masih mengalami situasi yang lebih buruk dari laki-laki. Partisipasi perempuan di dalam ekonomi kita juga stagnan."
Baca Juga: Rose dan Lisa Blackpink Dikabarkan Telah Usai Syuting Video Klip
"Kalau sekarang kita punya menteri perempuan di bidang tenaga kerja, saya berharap partisipasi angkatan kerja akan meningkat. Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,”tambahnya
Selama pandemi partisipasi perempuan Indonesia di pasar keuangan meningkat. Perempuan memberikan kontribusi besar pada APBN melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) ORI yang terus meningkat.
Baca Juga: Siap Kembali ke Layar Kaca, Park Hyung Sik Bebas Wajib Militer
Data menunjukkan pada ORI17, 55,87 persen dari total investor adalah perempuan, sedangkan pada ORI18 meningkat menjadi 57,82 persen.
“Mereka itu investor paling besar dalam Surat Utang Negara. Jadi perempuan itu mampu dan mereka mengerti bagaimana menempatkan uang di tempat instrumen investasi yang baik,” tutup Menkeu.
Baca Juga: Respon Ruhut Sitompul Terkait Bansos yang Disalurkan Awal Januari 2021
Untuk itu, Pemerintah akan terus berupaya untuk makin meningkatkan peran perempuan agar tidak hanya ekonomi serta produktivitas negara membaik, tetapi juga kualitas hidup keluarga serta anak-anak Indonesia akan ikut meningkat.
***