Perempuan Menjadi Tren Pengacu Kenaikan Peringkat Indonesia Global Gender Gap

- 5 Januari 2021, 09:08 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani /Dok. Humas Kemenkeu/

EDITORNEWS - "Perempuan Berdaya Indonesia Maju : Refleksi Awal Tahun 2021, Quo Vadis Perempuan Indonesia" menjadi tema dalam webinar yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Webinar diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI) yang bekerja sama dengan Maju Perempuan Indonesia (MPI).

Dihadiri oleh enam Menteri Perempuan di Kabinet Indonesia Maju, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini

Baca Juga: Kementan Segera Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal

Menkeu mengatakan bahwa tahun 2020 Indonesia menduduki peringkat 85 dalam Indeks Global Gender Gap. Indonesia meningkat sebanyak 28 urutan di bandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tren positif dari partisipasi perempuan dalam ekonomi, kesehatan, dan tingkat pendidikan menjadi salah satu pengacunya, dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih banyak aspek yang harus ditingkatkan dalam partisipasi perempuan.

Baca Juga: Syarat Untuk Menjadi Penerima Donor Atau Pendonor Plasma Konvalesen

Melalui zoom daring Kaukus Perempuan Parlemen RI yang digelar pada Senin 04 Januari 2021, Menkeu mengatakan

 

“IPM kita, kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah. Ini berarti perempuan kualitas dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, itu masih mengalami situasi yang lebih buruk dari laki-laki. Partisipasi perempuan di dalam ekonomi kita juga stagnan." 

Baca Juga: Rose dan Lisa Blackpink Dikabarkan Telah Usai Syuting Video Klip

"Kalau sekarang kita punya menteri perempuan di bidang tenaga kerja, saya berharap partisipasi angkatan kerja akan meningkat. Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,”tambahnya

Selama pandemi partisipasi perempuan Indonesia di pasar keuangan meningkat. Perempuan memberikan kontribusi besar pada APBN melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) ORI yang terus meningkat.

Baca Juga: Siap Kembali ke Layar Kaca, Park Hyung Sik Bebas Wajib Militer

Data menunjukkan pada ORI17, 55,87 persen dari total investor adalah perempuan, sedangkan pada ORI18 meningkat menjadi 57,82 persen.

“Mereka itu investor paling besar dalam Surat Utang Negara. Jadi perempuan itu mampu dan mereka mengerti bagaimana menempatkan uang di tempat instrumen investasi yang baik,” tutup Menkeu.

Baca Juga: Respon Ruhut Sitompul Terkait Bansos yang Disalurkan Awal Januari 2021

Untuk itu, Pemerintah akan terus berupaya untuk makin meningkatkan peran perempuan agar tidak hanya ekonomi serta produktivitas negara membaik, tetapi juga kualitas hidup keluarga serta anak-anak Indonesia akan ikut meningkat.

***

Editor: Liston

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah