Miris, Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Dihabiskan untuk Studi Banding dan Rapat di Hotel

30 Januari 2023, 14:17 WIB
Ilustrasi Kemiskinan. Bukan Prestasi! Ini 12 Kabupaten Dengan Garis Kemiskinan Tertingggi di Sumatera Barat Berdasar Data BPS/Tangkapan Layar/pixabay.com @suhkryfoto017 /

EDITORNEWS.ID – Kemiskinan di Indonesia belum beranjak dari titik nadir. Bahkan data BPS menyebut tingkat kemiskinan nasional terus menanjak.

Dilansir melalui Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (30/1/2023), pada bulan September 2022 kemarin persentase penduduk miskin Indonesia naik menjadi 9,57%. Di mana kenaikan ini juga pernah terjadi pada bulan September 2021 dengan persentase sebesar 0,14%.

Di sisi lain, diketahui anggaran kemiskinan mencapai Rp500 triliun. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.

Mirisnya anggaran sebesar itu tak terserap dengan benar. Pasalnya Azwar menyebut dana anggaran lebih banyak dipakai untuk studi banding.

Baca Juga: Kian Terpuruk, Juventus Dekati Zona Degradasi Serie A 2022-2023

"Anggaran kemiskinan Rp500 triliun terserap di studi banding kemiskinan. Banyak rapat-rapat tentang kemiskinan," katanya, Sabtu (28/1).

Menurutnya, harus ada reformasi besar-besaran terhadap penggunaan anggaran tersebut. Dirinya pun menyarankan agar rapat atau studi banding bisa memanfaatkan teknologi yang sekarang sudah berkembang.

"Jangan berulang terus, program kemiskinan banyak tapi terserap di studi banding kemiskinan," ujarnya.

Baca Juga: V BTS Kim Taehyung Bergelar Pria Tertampan Dunia 2023, Terkenal di Weibo

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang. Bertambah sebanyak 0,20 juta orang terhadap Maret 2022.

"Kemudian, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 7,50%, naik menjadi 7,53% pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 12,29%, naik menjadi 12,36% pada September 2022," ujar Margo dalam rilis resmi BPS di Jakarta.

Jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang (dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang (dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022).***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler