Omicron Subvarian XBB Telah Menyebar di Tujuh Provinsi

11 November 2022, 17:18 WIB
Omicron Subvarian XBB Telah Menyebar di Tujuh Provinsi /

EDITORNEWS.ID – Pandemi Covid-19 di Indonesia bahkan dunia memang belum berakhir. Mutasi-mutasi dari virus terus bermunculan seiring berjalannya waktu.

Meski demikian beberapa negara memilih untuk berdamai dengan Covid-19. Hal yang kini perlahan sedang dilakukan Indonesia.

Namun kini tenaga kesehatan harus kembali berjibaku melawan Omicron—varian covid yang cukup mudah bermutasi. Buktinya saat ini kembali muncul varian Omicron XBB.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memastikan jumlah kasus varian Omicron XBB di Indonesia. Saat ini tercatat 48 kasus yang terdeteksi terkena subvarian terbaru Covid itu.

Baca Juga: John Terry dan Alessandro Nesta Ngemall di Sarinah

Dalam keterangan Kemenkes, XBB belum hadir di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes per Jumat (11/11), sebaran kasus varian ini sudah ada di DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Tak hanya XBB, jenis subvarian XBB1 juga ditemukan dalam pemantauan Kemenkes. Namun pemerintah masih belum menaikkan kasus PPKM.

"Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS," keterangan dalam Sehat Negeriku laman Kemenkes dikutip Jumat (11/11).

Data tersebut merupakan gabungan untuk varian XBB dan XBB1, keduanya merupakan keluarga dari BA.2 atau Omicron. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan tren perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit sejak Oktober 2022 sampai dengan 8 November 2022 ada 4.896 pasien.

Baca Juga: Qatar Terapkan Syariat Islam di Piala Dunia 2022, Sanksi Pidana 7 Tahun Mengintai para Insan Sepakbola

Menurutnya masih ada pasien yang belum divaksinasi Covid-19, hal ini memicu angka perawatan dan kematian lebih tinggi. Dengan rincian sebanyak 5% atau 133 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU, sedangkan 95% atau 4.763 pasien dirawat di ruang isolasi.

“Data-data ini harus menjadi perhatian kita agar masyarakat bisa mencegah untuk tidak jatuh sakit atau masuk rumah sakit, kelompok pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis adalah mereka yang belum pernah divaksin , dan lansia adalah kelompok dengan kematian tertinggi," ucap Syahril.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler