Heboh Pemberitaan Virus Covid-19 yang Baru, Menkes Budi Gunadi Minta Masyarakat Tak Perlu Panik

31 Desember 2020, 10:18 WIB
Tangkap layar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin/YouTube/Sekretariat Presiden /

EDITORNEWS - Belum usai kasus pandemi Covid-19 yang melanda seluruh Negara termasuk Indonesia, kini heboh beredar kabar adanya jenis baru dari virus Corona ini.

Beberapa Negara mengambil kebijakan menutup sementara penerbangan Internasional . Termasuk Indonesia, menutup pintu kedatangan WNA dari seluruh Negara terhitung mulai 1 hingga 14 Januari 2021 mendatang.

Menyikapi situasi yang tengah terjadi, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi meminta masyarakat agar tidak panik dengan adanya varian baru virus penyebab Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Telah Siap Sedia Namun Belum Mendapat Izin BPOM, Ini Penjelasannya

Virus baru B117 maupun N501 ini tidak lebih parah dari SARS-Cov-02. Virulensinya tidak terbukti lebih tinggi dari yang lain. Varian virus baru tersebut terbukti lebih cepat menular jadi lebih transmisif tapi tidak lebih mematikan.

"Yang kedua virus ini bisa dideteksi. Jadi virus covid biasa, takutnya kan kalau bermutasi begitu dites tidak kelihatan, nah ini tetap kelihatan. Walaupun kita tidak tahu kalau swab antigen atau lainnya kita tidak tahu ini virusnya yang mana, tapi kita masih bisa deteksi," ujar Budi saat jumpa pers di RSUP dr Hasan Sadikin, Kota Bandung, Rabu 30 Desember 2020.

Baca Juga: Masyarakat, TNI, Polri Bersama Copot Atribut FPI di Petamburan 3

Kemudian yang ketiga, lanjut dia, yang perlu disampaikan pada publik adalah pihaknya belum tahu di Indonesia sudah ada apa belum.

"Jadi jujur saya katakan kita belum tahu, nah orang keluar masuk kan sudah lumayan sampai kemarin. Itu makanya kita tutup dulu, supaya mengurangi probalitas masuk yang lain, langkah kedua yang kita lakukan saya mulai tadi malam minta balitbangkes untuk melakukan virus genome sequencing (penelitian genetika virus)," ujar Budi.

Baca Juga: Resmi Dilarang Oleh Pemerintah, Front Pembela Islam Ubah Gelar Menjadi Front Persatuan Islam

Seperti yang dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel yang berjudul "Soal Varian Baru Virus Covid-19, Menkes Budi Gunadi: Jangan Panik dan Tidak Usah Pusing Mikirin"

Dalam prosesnya, pihaknya mengambil sampel dari rumah sakit secara acak untuk diteliti RNA nya. Hal itu guna memastikan virus tersebut baru atau lama.

"Proses itu tidak bisa dites di PCR lab, itu mesti dites di lab-lab khusus yang di Indonesia hanya 12, dan yang paling besar itu di Balitbangkes. Saya sudah dapat, memang sudah dites dan hasilnya belum ada (ditemukan virus yang baru dari proses tersebut)," ujar dia.

Baca Juga: Polisi Tolak Kabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Ustadz Maaher

"Tapi kalau ditanya ada atau tidak ada saya jujur tidak tahu, karena kan kita tidak tahu (kalau ditemukan virusnya) ini masuk dari Australia, Filipina atau masuk dari mana, tapi saya sudah minta supaya surveilancenya bisa lebih baik," kata Budi menambahkan.

Dengan adanya temuan varian baru tersebut pihaknya meminta masyarakat tidak panik dan media pun tidak membuat panik masyarakat.

Baca Juga: Foto Roy Marten Mendekap Gading Viral Di Media Sosial

"Teman-teman (media) kita tidak usah bikin panik, ada atau tidak ada, rumusnya tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Jadi apakah itu jenis baru jenis lama, jenis yang lama sekali, rumusnya tetap sama, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," ucap Budi.

"Jangan panik, terlalu pusing juga. Ngapain pikir-pikir itu karena itu tugasnya scientis-scientis untuk memikirkan, yang penting memang penyebarannya cepat tapi tidak lebih mematikan. Yang harus kita lakukan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan," tuturnya menegaskan.

Baca Juga: Okupansi Hotel Cianjur Masih Remdah Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Dengan adanya penutupan akses terhadap pendatang dari negeri varian baru tersebut, Budi enggan menilai kebijakaan tersebut terlambat atau tidak.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Kebijakan Larang Warga Negara Asing Masuk Ke Indonesia Per 1 Januari

"Sekarang (akses) sudah ditutup, saya rasa terlambat atau tidak kita tahu apakah dia sudah masuk atau tidak, tapi yang penting pemerintah sudah tutup. Karena di UK sudah terjadi sejak September, bukan Desember ini. Jadi mau ada yang tiba-tiba September jalan ke sini (dari sana) atau dua bulan lalu. Tapi kan disini (semakin banyak) diskusi, takut ini membuat energi yang negatif yang penting kita ke depan kita bisa melakukan apa. Kedepan ya itu saja tetap 3 M, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak itu yang bisa dijaga dan virus ini lebih cepat menular tapi tidak lebih mematikan," kata dia.***

Editor: Liston

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler