BB-TNBTS Tutup Total Pendakian Gunung Semeru

30 Desember 2020, 16:15 WIB
Gunung Semeru /Pixabay/agus santoso

EDITORNEWS - Pendakian Gunung Semeru ditutup total oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS).

Hingga terhitung 31 maret 2021, diumumkan melalui pengumuman Nomor PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020

Agus Budi Santosa selaku Plt Kepala Balai Besar TNBTS menyampaikan, bahwa penutupan tersebut guna mempertimbangkan kondisi Klimatologi serta peningkatan curah hujan yang diperkirakan akan terjadi badai membahayakan.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Republik Zimbabwe Setujui Loi Dengan Indonesia

Baca Juga: Okupansi Hotel Cianjur Masih Remdah Dibandingkan Tahun Sebelumnya

“Kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total hingga 31 Maret 2021,” kata Agus, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Agus menjelaskan, keputusan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru tersebut, mempertimbangkan hal-hal yang telah diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seperti adanya peningkatan curah hujan, dan lainnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS, FPI Resmi Dibubarkan Pemerintah dan Ditetapkan Menjadi Ormas Terlarang di Indonesia

Baca Juga: Pemerintah Banyuwangi Tutup Semua Obyek Wisata

Menurut Agus, pada 29 November 2020, pihaknya telah mengeluarkan Pengumuman Nomor PG.10/T.8/BIDTEK.1/KSA11/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian Gunung Semeru. Namun, akhirnya Balai Besar TNBTS memutuskan untuk menutup secara total pendakian setelah mempertimbangkan kondisi cuaca saat ini.

Penutupan sementara pendakian Semeru sebelumnya dilakukan pada 30 November 2020, dikarenakan peningkatan aktivitas gunung yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Baca Juga: Empat Saudara Berlaga Rebut Kursi Kades, Bagaimana Hasilnya ?

Baca Juga: Ayah Adipati Dolken Tutup Usia Saat Sang Anak Baru Saja Menggelar Acara Pernikahan

Agus juga menambahkan, "Penutupan ini juga bertujuan untuk memulihkan, serta revitalisasi ekosistem Semeru,” kata Agus.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler