NATO Bereaksi Setelah Rusia Menarik Diri dari Kesepakatan Nuklir, Ini Akan Menjadi Ancaman Bagi Dunia

- 22 Februari 2023, 14:40 WIB
'Kita perlu secara serius mempertimbangkan untuk mengembangkan kemampuan nuklir kita sendiri jika tanggapan seperti itu tidak cukup,'
'Kita perlu secara serius mempertimbangkan untuk mengembangkan kemampuan nuklir kita sendiri jika tanggapan seperti itu tidak cukup,' /

EDITORNEWS.ID - Rusia harus mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menangguhkan perjanjian pengendalian senjata nuklir New START dengan AS, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Moskow menarik diri dari kesepakatan nuklir terakhir yang tersisa dengan Washington sebelumnya pada hari Selasa, 21 Februari 2023.

"Saya menyesali keputusan Rusia untuk menangguhkan partisipasinya dalam program New Start," kata Stoltenberg dalam konferensi pers.

Melanjutkan, "lebih banyak senjata nuklir dan lebih sedikit kontrol senjata membuat dunia lebih berbahaya," tambah kepala NATO itu. "Itulah sebabnya saya meminta Rusia hari ini untuk mempertimbangkan kembali keputusannya."

Baca Juga: Rusia-AS Dalam Posisi Memanas Setelah Moskow Mengumumkan untuk Keluar dari Perjanjian Nuklir

Perjanjian New START membatasi jumlah hulu ledak dan sarana pengirimannya, serta memungkinkan inspeksi persenjataan nuklir satu sama lain.

Perjanjian 2010 yang ditandatangani oleh presiden saat itu Barack Obama dan Dmitry Medvedev menggantikan perjanjian START pertama yang disimpulkan oleh AS dan Uni Soviet pada tahun 1991.

Moskow dan Washington memperpanjang New Start selama lima tahun pada tahun 2021 ketika hubungan antara kedua kekuatan sudah tegang.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x