EDITORNEWS.ID - Kejadian tersebut berlangsung dalam beberapa hari yang memaksa militer Amerika muncul dengan tegas setelah balon mata-mata China selama seminggu yang menarik sorotan global.
Militer AS juga mempersiapkan jet tempur di Montana untuk menyelidiki anomali radar yang memicu penutupan wilayah udara federal singkat.
"Pesawat-pesawat itu tidak mengidentifikasi objek apa pun untuk menghubungkan serangan radar," kata Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) dalam sebuah pernyataan.
Presiden AS, Joe Biden memberi wewenang kepada militer AS untuk bekerja sama dengan Kanada untuk menjatuhkan jika ada benda mata-mata yang mencurigakan setelah panggilan telepon antara Biden dan Trudeau, demikian ungkap Pentagon.
Baca Juga: Sumber Mengatakan Bahwa China Mempertimbangkan Tiga Kali Lipat Persediaan Hulu Ledak Nuklir
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pertama kali mengumumkan penembakan hari Sabtu di wilayah Yukon utara, ia mengatakan pasukan Kanada akan memulihkan dan menganalisis puing-puing.
Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand menolak berspekulasi tentang asal usul benda itu, yang katanya berbentuk silinder.
Dia berhenti menyebutnya balon, tetapi mengatakan itu lebih kecil dari balon China yang ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan seminggu yang lalu, meskipun penampilannya serupa.
Jet tempur AS dari Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska, memantau objek tersebut saat menyeberang ke wilayah udara Kanada, tempat pesawat CF-18 dan CP-140 Kanada bergabung dengan formasi tersebut.
Baca Juga: Seorang Remaja di Amerika, Zoe, Jatuh Sekitar 30 Kaki Hingga Tewas Saat Mendaki di Kane Creek Canyon