Militer Myanmar di Blokir Facebook, Ada Apa Gerangan? Simak Ungkapnya

- 25 Februari 2021, 18:25 WIB
Kotak Komputer Facebook
Kotak Komputer Facebook /pixabay/Alexas_Fotos/

Facebook dan platform media sosial lainnya mendapatkan kecaman besar pada 2017 ketika kelompok kanan mengatakan,mereka gagal bertindak cukup menghentikan ujaran kebencian terhadap minoritas Muslim Rohingya Myanmar.

Sebelumya pada 2018, Facebook melarang beberapa akun petinggi mileter, termasuk Jendral Senior Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta saat ini.

Pada tahun yang sama, militer melancarkan operasi kontrovesial yang meyebabkan lebih dari 700 ribu warga Rohingya mencari perlindungan di Bangladesh, tempat mereka tinggal di kampung-kampung pengungsi.

Baca Juga: Vietnam Ancam Tutup Facebook Karena Tak Sensor Konten Anti-Pemerintah

Baca Juga: Button Like Pada Facebook Resmi Dihapuskan dari Laman Publik Para Artis

Pasukan keamanan Myanmar membakar desa-desa, membunuh warga sipil dan terlibat dalam pemerkosaan massal dalam aksi kekerasan mereka.

Tindakan itu sedang diselidiki pengadilan Kriminal Internasional sebagai kejahatan genosida.
Jepang tunda pemberian bantuan sementara itu, media Ashi Shimbun melaporkan pada hari kamis 25 Februari 2021.

Bahwa Jepang berencana menghentikan pemberian bantuan di Myanmar. Rencana tersebut muncul ketika sekutu berat menjatuhkan sanksi dan mengancam tindakan lebih lanjut atas kudeta militer Myanmar.

Mengutip berbagai sumber pemerintah, surat kabar itu mengatakan bahwa pemerintah Jepang akan menahan diri untuk tidak menyebut penangguhan Bantuan Pembangun Resmi (ODA) sebagai “sanksi”, dan akan mencoba membujuk junta militer untuk mencapai solusi demokratis melalui dialog.

Junta telah mencoba memblokir Facebook dan platform media sosial lainnya untuk menangkal protes, tetapi upaya tersebut terbukti tidak efektif. Selama lebih dari seminggu itu juga mematikan akses ke Internet setiap malam dari jam 1:00 pagi.***

Halaman:

Editor: Liston

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x