EDITORNEWS.ID – Setiap anak pasti menginginkan hidup dalam keluarga yang harmonis, lengkap, dan juga penuh kebahagiaan, namun tidak semua anak memiliki semua itu.
Itu dikarenakan ada sebagian orang tua yang memutuskan untuk berpisah dalam kata lain bercerai, biasa dikenal broken home.
Banyak hal yang menyebabkan itu terjadi, perceraian tersebut mungkin akan menjadi pengalaman terburuk dalam hidupnya.
Banyak dampak yang akan dirasakan oleh sang anak akibat kejadian tersebut antara lain menyebabkan trauma yang bisa mengganggu psikologis
Baca Juga: 9 Khasiat Rahasia Buah Mentimun
Tammy Nelson, PhD, penulis buku The New Monogamy: Redefining Your Relationship After Infedility menjelaskan bahwa perceraian orangtua bisa menimbulkan trauma ke anak, perceraian juga bisa membuat anak tidak percaya adanya cinta hingga takut menikah saat ia dewasa.
Psikolog anak Miranti Rasyid juga menuturkan “Dampak perceraian orang tua memang berbeda-beda dan bisa bertahan hingga anak dewasa".
Misalnya, "ketika remaja, anak-anak perempuan dari keluarga yang broken home, akan sangat membutuhkan cinta dan perhatian, tetapi ada ketakutan akan ditinggalkan".
Selain itu menurut psikolog anak Belinda Agustya, MPsi, dampak negatif yang muncul di awal perceraian adalah perubahan sikap, “Entah dia jadi menutup diri atau sebaliknya agresif dan selalu marah-marah.”