Network
EDITORNEWS.ID- iME, penyelenggara konser Blackpink mendatang di Hanoi, telah mengeluarkan permintaan maaf setelah menghadapi reaksi media sosial karena menampilkan peta kontroversial di situs webnya. Peta tersebut menampilkan klaim China atas wilayah Laut China Selatan, wilayah yang dipersengketakan dengan sengit.
Sensasi K-pop Blackpink telah menjadi berita utama untuk konser mereka yang direncanakan di ibu kota Vietnam pada akhir Juli, memicu kehebohan di kota tersebut, yang tidak sering menjadi tujuan bagi artis internasional terkenal.
Namun, platform media sosial seperti Facebook dan TikTok menyala awal pekan ini ketika pengguna menemukan bahwa iME, perusahaan acara dan hiburan yang berbasis di Beijing, menggunakan peta yang menampilkan "sembilan garis putus-putus" di berandanya.
China telah lama menggunakan garis ini untuk mewakili klaim teritorialnya yang luas di Laut China Selatan yang kaya sumber daya, sikap yang sering mendapat ketidaksetujuan dari Hanoi, yang juga mempertaruhkan klaim atas sebagian perairan ini.
Baca Juga: FIFTY FIFTY Dikritik Lagi Karena 'Tidak Berterima Kasih' Setelah Harga Asrama Terungkap!
Menanggapi hal ini, beberapa pengguna menyerukan pemboikotan konser di halaman Facebook klub penggemar Blackpink Vietnam. "Untuk mendukung Vietnam, sebaiknya kita... tidak menghadiri acara hiburan yang diselenggarakan oleh iME,"
Pengguna lain menambahkan, "Ini menyangkut klaim teritorial suatu negara. Meskipun saya suka Blackpink, kita harus angkat suara."
Brian Chow, CEO iME, membahas kontroversi menjelang peluncuran penjualan tiket, menyebut situasi tersebut sebagai "kesalahpahaman yang tidak menguntungkan".
Dia menyatakan, "Gambar peta di situs web tidak mewakili wilayah negara mana pun, dan kami berkomitmen untuk menghormati kedaulatan dan budaya semua negara tempat iME beroperasi." Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa gambar yang tidak pantas akan segera diganti.
