Mat Kyal Shin Demonstran Wanita Myanmar Tertembak sebagai Pahlawan

- 8 Maret 2021, 14:36 WIB
Kyal Shin mahasiswi demonstran Myanmar
Kyal Shin mahasiswi demonstran Myanmar /

EDITORNEWS - Mahasiswi berusia 19 tahun bernama Mat Kyal Shin, tewas tertembak dalam Demonstrasi Rabu, 3 Maret 2021 di Mandalay, Myanmar.

Sebelumnya, Kyal Shin, atau yang biasa disapa Angel adalah seorang demonstran yang ikut dalam unjuk rasa melawan kudeta militer di Myanmar.

Ia berada di baris depan demonstrasi menggunakan kaos bertuliskan " Everything Will Be Okay". Angel tewas setelah tertembak di kepala akibat peluru yang ditembalkan pihak keamanan.

Baca Juga: Ambyar, Seminggu Pra Pendaftaran PUBG: New State Tembus 5 Juta Pengguna

Baca Juga: Karena Perbedaan Latar Belakang, Abdel Achrian: Mamah Dedeh Pernah Kesal sama Gue Dua Tahun

Myat Thu, demonstran yang bersama Kyal Shin ketika demonstrasi terjadi menyampaikan keberanian bahwa Kyal Shin. Kyal Shin memecahkan pipa air sehingga demonstran dapat membersihkan mata mereka dari gas air mata.

Ketika polisi mulai menembak, Kyal Shin kemudian berteriak mengingatkan para demonstran agar duduk sehingga tidak terkena peluru. Ia menunjukkan kepedulian, Kekuatan, dan perlindungan pada demonstran lainnya.

Ratusan orang menghadiri pemakaman Kyal Shin/ Angel di Mandalay, Yangoon, pada hari Kamis, 4 Maret 2020.

3 Maret 2021 tercatat sebagai hari paling berdarah dengan jumlah korban tewas terbanyak sepanjang masa kudeta. Aparat keamanan menembakkan amunisi, peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.

Baca Juga: Wow! Lee Min Ho Akan Hadir dengan Drama Pachinko, Siapa Pemeran Kekasihnya Lee Min Ho? Yuk Simak

Baca Juga: Tak Mau Gelar Pernikahan Mewah, Boy William Mengalah Demi Kekasihnya

Berdasarkan Data PBB, 38 orang menjadi korban jiwa dalam demonstrasi di hari tersebut. Tercatat 54 orang telah meninggal dunia semenjak kudeta terjadi. Lebih dari 1700 orang ditangkap termasuk 29 oramg wartawan.

Para demonstran yang menolak kudeta militer, menuntut dibebaskanya Aun San Suu Kyi dan diakuinya kemenangan Aun San Suu Kyi dalam pemilu November lalu.

Dilansir dari akun twitter Frontien Myanmar, @frontienMM, Sekitar 1000 demonstran muda berjuang dan berhadapan dengan serangan polisi di Sachaung, Yangoon.

Meskipun serangan dari pihak keamanan kepada demonstran sipil terus terjadi, Gerakan demonstran justru tumbuh dengan peserta yang semakin beragam. Pelajar Muslim, Biarawati, Biksu, Gerakan wanita dan kelompok lainya turut ikut memprotes kudeta ini.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah