Network
Nama Adil sempat mencuat ketika ia membuat pernyataan yang cukup kontroversial. Ia pernah menyebut bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis karena Dana Bagi Hasil (DBH) minyak untuk Kepulauan Meranti dianggap tidak sesuai. Hal tersebut ia ungkapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah Se-Indonesia pada Desember 2022 lalu.
Hal ini merupakan bentuk kekecewaannya terhadap pembagian DBH tidak sebanding dengan kenyataan di lapangan. Pasalnya, produksi minyak Meranti terus meninggi di tengah terkereknya harga minyak dunia dan naiknya nilai tukar dolar AS. Produksi minya di Meranti disebut mencapai hampir 8.000 barel per hari. Menurut Adil, dengan besaran produksi ini, seharusnya DBH yang diberikan sesuai.***
