Baca Juga: Beredar Video 2 Preman Kampung Palak Sopir Truk Rp50 Ribu Setiap Melintas di Desa Muara Kumpeh
Hal senada juga diungkapkan oleh Rianto Siburian, Jurnalis dari media Berita Investigasi. Pernyataan kata-kata wartawan penjual berita itu muncul saat salah seorang jurnalis yang melakukan konfirmasi merekam pertemuan yang dilakukan oleh jurnalis dan LSM bersama Kepala Inspektorat Muaro Jambi, Herlina.
"Ini wartawan kenapa rekam-rekam. Wartawan penjual berita,"ungkap Rianto menirukan ucapan Kepala Inspektorat Muaro Jambi, Herlina.
"Kami pun mempertanyakan maksud tujuan Ibu Herlina menyebut wartawan penjual berita, tapi sampai hari ini tidak kami di dapatkan,"tambah Rianto.
Sementara itu, Ketua LSM Forum Masyarakat Pemantau Korupsi Jambi, Burnianto mengatakan, ia sangat menyayangkan pernyataan arogan Kepala Inspektorat Muaro Jambi yang menyebut wartawan adalah penjual berita.
"Saya selaku LSM yang berkolaborasi dengan wartawan sangat-sangat kecewa dengan pernyataan pejabat sekelas Kepala Inspektorat tersebut,"kata Burnianto.
Baca Juga: Beredar Video 2 Preman Kampung Palak Sopir Truk Rp50 Ribu Setiap Melintas di Desa Muara Kumpeh
"Ini bentuk dari pencemaran nama baik. Kami meminta agar Kepala Inspektorat Muaro Jambi segera dicopot,"tambah Burnianto.
Setelah berorasi, akhirnya para wartawan dan LSM yang melakukan aksi solidaritas diperkenankan masuk dan melakukan pertemuan di kantor Bupati Muaro Jambi oleh Sekda Muaro Jambi, Budhi Hartono.
Dalam audiensi di ruang kerja Sekda Muaro Jambi tersebut, jurnalis dan LSM menyampaikan aspirasi dan mengutarakan unek-unek mereka.