Network
EDITORNEWS.ID - Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa, 7 Maret 2023, yang mengecam latihan udara bersama baru-baru ini antara Washington dan Seoul.
Latihan tersebut melibatkan setidaknya satu pembom B-52 berkemampuan nuklir AS mengatakan bahwa latihan tersebut hanya meningkatkan risiko konflik di Semenanjung Korea.
"Karena tindakan tidak bertanggung jawab dari Amerika Serikat dan Korea Selatan yang hanya berkonsentrasi pada demonstrasi bersenjata dan bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk meredakan ketegangan dan stabilitas politik."
Dan "Resiko perang nuklir di Semenanjung Korea bergeser dari tahap imajiner ke tahap yang realistis," kata kementerian dan menambahkan bahwa latihan itu "jelas" menunjukkan AS sedang mempersiapkan perang dengan Korea Utara.
Baca Juga: Tewas Mengenaskan, Ilmuwan Rusia Penemu Vaksin Covid-19 Dicekik Menggunakan Ikat Pinggang
Latihan tempur bersama juga diluncurkan Jumat lalu, termasuk pembom strategis B-1B AS, sementara latihan lain akan diadakan minggu depan untuk mensimulasikan tanggapan AS dan Korea Selatan terhadap serangan rudal oleh Korea Utara.
Selain itu, mulai 13 Maret, kedua sekutu akan melakukan latihan terbesar di wilayah tersebut dalam lima tahun yang akan berlanjut selama 11 hari.
"Latihan militer gabungan AS-Korea Selatan berskala besar yang akan dimulai dalam beberapa hari" memiliki "sifat agresif," lanjut kementerian yang kemudian memprediksi "eskalasi bencana yang akan diakibatkannya."
Tahun lalu melihat rekor jumlah peluncuran rudal Korea Utara, termasuk beberapa rudal balistik antarbenua (ICBM), serta kesibukan aktivitas militer AS-Korea Selatan yang telah berulang kali dikutuk oleh Korea Utara sebagai persiapan untuk serangan ke Utara.
