Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu dan Makna Secara Filosofisnya

- 3 Maret 2022, 07:36 WIB
15 Link Twibbon Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 Tahun Saka dengan Frame Menarik dan GRATIS!
15 Link Twibbon Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 Tahun Saka dengan Frame Menarik dan GRATIS! /Twibbonize.com/

EDITORNEWS.ID - Nyepi adalah hari suci bagi  umat Hindu yang dirayakan setiap tahun baru Saka yang dirayakan umat Hindu Nusantara yang jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.

Saat Nyepi, seluruh warga Bali maupun wisatawan yang ada di pulau tersebut harus berdiam di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar.

Makna Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu adalah meninggalkan aktivitas duniawi dalam keheningan dengan cara bermediatsi. Pada Hari Raya Nyepi anda juga bisa membagikan ucapan dalam bahasa Bali. 

Umat Hindu Bali merayakan Nyepi dengan tapa brata penyepian atau empat pantangan. Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama tapa brata penyepian adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Baca Juga: Jelang Puasa 2022 Harga Pangan di Pasar Senen Jakarta Mengalami Kenaikan

Rangkaian acara Nyepi Dilansir dari indonesiabaik.id, umat Hindu selama Nyepi akan melakukan rangkaian acara yang terdiri dari:

1. Tawur Tawur memiliki arti dalam bahasa Jawa sama dengan saur, dalam bahasa Indonesia berarti melunasi hutang. Di setiap catus pata (perempatan) desa atau pemukiman mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan.

2. Upacara Melasti Biasanya dilakukan selambat-lambatnya pada tilem (bulan mati) sore hari. Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Kegiatan ini dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara. 3. Amati Geni Ada empat pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, salah satunya adalah Amati Geni yang berarti berpantang menyalakan api.

3. Amati Geni Ada empat pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, salah satunya adalah Amati Geni yang berarti berpantang menyalakan api.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pungli Sopir Truk Batubara, Ternyata Warga Kumpeh Ulu

4. Ngembak Geni Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan saling berkunjung di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas. 5. Menghaturkan bhakti atau pemujaan Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis. Mekiyis adalah kepercayaan Hindu untuk membersihkan badan dan jiwa, melebur noda, dan memuliakan Tuhan.

5. Menghaturkan bhakti atau pemujaan Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis. Mekiyis adalah kepercayaan Hindu untuk membersihkan badan dan jiwa, melebur noda, dan memuliakan Tuhan.

Melalui Nyepi, manusia diminta mengevaluasi diri dan merenung tentang apa yang sudah dilakukan untuk diperbaiki di kemudian hari. Selain itu, saat Nyepi, manusia dilarang bekerja hingga bepergian, dan diminta beristirahat

Renungan itu dilakukan selama 24 jam atau dikenal dengan catur brata penyepian, yakni amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak berpergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

Baca Juga: PT. KAI Menambah 11 Rute Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh, Simak Stasiunnya

Sudiana menjelaskan, secara filosofis, manusia diminta untuk tidak mengobarkan hawa nafsu, jadi Nyepi adalah momen untuk mengendalikan hawa nafsu.

"Jadi, evaluasi kerjaan apa yang sudah dikerjakan sebelumnya, kalau ada yang kurang baik kurang sempurna diperbaiki, jangan mengambil kerjaan yang negatif," ujar Sudiana. Selain itu, tidak mengumbar hawa nafsu dengan dilarang bersenang-senang juga merupakan makna Nyepi. Dengan demikian, Nyepi adalah upaya untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).***


Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x