EDITORNEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Sabtu, 11 Desember 2021, pukul 18.00 WIB tercatat 46 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, BNPB juga mencatat ada sembilan orang yang masih hilang.
"Dampak korban jiwa lainnya, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Sabtu,(11/12).
Ditambahkan, Abdul mengatakan dari total jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini sebanyak 9.118 orang.
Baca Juga: Syafruddin Diangkat Sebagai Wakil Presiden Dunia Melayu dan Islam
Dari jumlah tersebut, tercatat 4.435 jiwa laki-laki dan 4.683 jiwa perempuan.
Proses pendataan penyintas masih terus dimutakhirkan setiap harinya," ujarnya.
Abdul mengatakan, para pengungsi tersebar di 115 titik pos pengungsian di antaranya terpusat di 18 titik di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Pasirian 6 titik (2.081 jiwa), Candipuro 8 titik (3.538) dan Pronojiwo 4 titik (1.056).
Selanjutnya, Tekung ada 4 titik (68), Jatiroto 4 titik (90), Kunir 5 titik (171), Klakah 7 titik (55), Kedungjajang 9 titik (61 jiwa), Gucialit 2 titik (15), Tempusari 1 titik (21), Padang 4 titik (205), Ranuyoso 1 titik (31) dan Rowokangkung 5 titik (60).
Adapun warga yang mengungsi di luar Lumajang berada di Kabupaten Malang 2 titik (179) dan Probolinggo 1 titik (11).
Baca Juga: Syafruddin Diangkat Sebagai Wakil Presiden Dunia Melayu dan Islam