Jumlah Nakes Penerima Vaksin Terus Meningkat, Reisa: Ini Insentif Terbesar bagi Daerah

- 2 Februari 2021, 14:07 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Reisa Brotoasmoro.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Reisa Brotoasmoro. /Foto: Instagram @reisabrotoasmoro/

EDITORNEWS - Kabar baik dari program vaksinasi yang telah digulirkan pemerintah saat ini terus mengalami peningkatan. Dimana percepatan pendistribusian terus dilakukan, dan laporan-laporan pemberian vaksin tercatat mengalami kenaikan.

Diketahui, sejak diresmikannya pemberian vaksin Covid-19 ini, pemerintah menargetkan penerima vaksin ini pertama diprioritaskan kepada tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan dilanjutkan petugas pelayanan publik.

Pemerintah dalam memprioritaskan tenaga kesehatan memperoleh vaksin virus corona (Covid-19) dalam kelompok pertama dengan Sebab, tenaga kesehatan paling berisiko tertular virus corona ini.

Baca Juga: Ibunda Duma Riris Menginginkan Menantu untuk Adik Duma seperti Judika

Baca Juga: Ratusan Warga Myanmar di Tokyo Berunjuk Rasa Protes Atas Kudeta Yang Dialami Negaranya

Terutama untuk tenaga kesehatan, dan asisten tenaga kesehatan, yang bekerja pada rumah sakit (rs) rujukan Covid-19, kemudian petugas yang bekerja pada fasilitas kesehatan seperti petugas laboratorium rujukan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan 500 ribu tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia telah menerima vaksin Covid-19, ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Senin.

"Hari ini dikabarkan Kementerian Kesehatan, sudah lebih dari 500 ribu nakes divaksinasi Covid-19. Antusiasme mereka terlihat jelas di berbagai provinsi, kabupaten dan kota,” sebut Reisa dalam telekonferensi pers dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 01 Februari 2021.

Reisa menyebutkan, jumlah penerima vaksin terus meningkat secara drastis setiap harinya. Jawa Tengah merupakan provinsi yang paling progresif berdasarkan realisasi vaksinasi.

Kemudian disusul oleh beberapa kabupaten/kota di Kalimantan, dan ini dapat jadi penyemangat bagi semua nakes untuk melaksanakan vaksinasi,” ujar Reisa.

Baca Juga: Akhirnya Usaha dan Doa Aldebaran untuk bisa Bersama Andin Dikabulkan Papa Surya

Baca Juga: Manisnya Duku di Tengah Pahitnya Pandemi Covid-19

Pemberian vaksin terhadap nakes ini, merupakan insentif bagi setiap daerah, karena menjadi upaya untuk melindungi sumber daya manusia berkualitas yang berperan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ujar Reisa menambahkan.

"Meski Mendagri sudah menyebutkan usulan insentif bagi daerah ini ditambah dengan adanya inisiatif reward, penghargaan berupa SKP, namun insentif terbesar bagi daerah ini adalah melindungi tenaga kerja nakes yang mereka miliki. Mereka melindungi SDM berkualitas mereka yang selama ini menjaga bahkan menaikkan indeks pembangunan di kabupaten/kota," katanya.

Reisa mengingatkan vaksinasi Covid-19 dibagi menjadi dua tahapan. Para nakes wajib mengikuti dua tahapan penyuntikan vaksin untuk mendapatkan kekebalan terhadap virus.

"Bagi mereka yang baru menerima dosis pertama, kita harus memastikan imunitas diri kita baru muncul setelah peningkatan melalui dosis kedua. Karena itu kita wajib melakukan penyuntikan dosis kedua untuk menghasilkan kekebalan maksimal tubuh kita untuk melawan Covid-19," kata dia.

Baca Juga: Harapan Erick Tohir dan Keyakinan OJK, BSI Perkuat Struktur Perbankan Nasional

Baca Juga: Rugikan Negara Rp23,7 Triliun Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Kasus Asabri, Ini Kronologisnya

Penyuntikan vaksin tahap kedua dilakukan setelah dua pekan dari penyuntikan pertama. Jeda waktu antara penyuntikan diperlukan sebagai masa adaptasi tubuh terhadap virus tidak aktif yang disuntikkan pada tahap pertama.

“Jadi tubuh kita dikenalkan dulu dengan inactivated virus yang dimasukkan ke tubuh kita. Lalu dia akan bekerja sama membangun sistem antibodi," ujarnya.

Dalam prioritasnya, penting penerima vaksin harus mendapatkan penyuntikan kedua, ini merupakan upaya untuk meningkatkan kekuatan vaksin tersebut sehingga mengoptimalkan antibodi yang terbentuk dalam tubuh penerima vaksin.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah