Rugikan Negara Rp23,7 Triliun Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Kasus Asabri, Ini Kronologisnya

- 2 Februari 2021, 12:50 WIB
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono. (Antara)
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono. (Antara) /

 

EDITORNEWS - Upaya pengukapan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) terus dilakukan.

Kejaksaan Agung (Kejagung) terus melakukan penyelidikan khusus terkait keterlibatan berbagai pihak-pihak, termasuk dari internal dan eksternal Asabri sendiri.

Dalam hasil penyelidikan, Kejagung sudah menetapkan sebanyak 8 orang tersangka, bahkan terdapat mantan Direktur Utama PT.Asabri periode 2011-2016.

Baca Juga: Simak Kadar Makanan untuk Imunitas Tubuh Menurut Natalia Desy Putriningtyas

Baca Juga: Akhirnya Janji Sang Suami Dijabah Donna Agnesia Dinyatakan Negatif Covid-19

Delapan tersangka tersebut adalah mantan Direktur Utama PT Asabri periode tahun 2011 - Maret 2016 ARD, mantan Direktur Utama PT Asabri periode Maret 2016 - Juli 2020 SW, eks Direktur Keuangan PT Asabri periode Oktober 2008-Juni 2014 BE, mantan Direktur Asabri periode 2013 - 2014 dan 2015 - 2019 HS, Kepala Divisi Investasi PT Asabri Juli 2012 - Januari 2017 IWS dan Direktur Utama PT Prima Jaringan LP.

Kemudian Dirut PT Hanson International Tbk BT dan Komisaris PT Trada Alam Mineral HH. Baik BT maupun HH merupakan tersangka dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjelaskan bagaimana kronologis kasus dugaan korupsi ini.

Leonard dalam penjelasannya pada Senin 1 Februari 2021 malam, di Jakarta menyebutkan, pada tahun 2012 hingga 2019, Direktur Utama, Direktur Investasi dan Keuangan serta Kadiv Investasi Asabri bersepakat dengan pihak di luar Asabri yang bukan merupakan konsultan investasi ataupun manajer investasi yaitu HH, BT dan LP untuk membeli atau menukar saham dalam portofolio Asabri dengan saham-saham milik mereka bertiga dengan harga yang telah dimanipulasi menjadi tinggi dengan tujuan agar kinerja portofolio Asabri terlihat seolah-olah baik.

Halaman:

Editor: Liston

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x