Harga Minyak Goreng Naik. Ini Dampak nya Bagi Kesehatan Tubuh jika Sering Makan Goreng - gorengan

12 Maret 2022, 23:04 WIB
Jajanan tradisional /

EDITORNEWS.ID - Gorengan merupakan salah satu makanan dan cemilan yang menjadi kegemaran masyarakat Indonesia.

Selain praktis dalam proses memasak nya, bahan - bahan untuk memasak goreng - gorengan juga mudah di temukan.

Selain itu, hampir di beberapa tempat di Indonesia terdapat penjual gorengan.

Maka tidak mudah bagi beberapa orang untuk menahan tidak makan gorengan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik. Ayo Mulai Menghemat Penggunaan Nya. Berikut Cara nya

Namun, terlalu sering mengkonsumsi gorengan tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Khususnya jika gorengan tersebut telah di masak dengan minyak yang sudah berulang kali di pakai untuk menggoreng.

Berikut adalah dampak dari terlalu sering mengkonsumsi goreng - gorengan :

1. Dapat mengganggu sistem pencernaan tubuh
Sisa minyak berlebih yang sering di lihat saat makan gorengan dapat memberikan tekanan pada sistem pencernaan.

Hal Ini karena proses pencernaan lemak lebih lama dibandingkan zat gizi lainnya sehingga lemak bertahan lebih lama di dalam perut .

Sistem pencernaan akhirnya bekerja lebih berat untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berminyak.

Lama - kelamaan mungkin dapat mengalami keluhan seperti kembung, mual, atau sakit perut.

Di lansir dari beberapa sumber, goreng - gorengan juga dapat memicu gejala pada orang yang mengalami penyakit pada sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS), pankreatitis kronis, atau muntaber.

Baca Juga: Lagi Frontal Jatim Keluarkan Aksi Ojek Online yang Akan Penuhi Jalan Surabaya Tuntut Perubahan Tarif

2. Mematikan bakteri baik dalam usus
Apa yang kita makan akan mempengaruhi keseimbangan bakteri baik di dalam usus.

Usus memiliki bakteri baik yang bertugas menjaga kekebalan tubuh dan membantu beberapa fungsi tubuh lainnya.

Mengkonsumsi makanan berminyak seperti goreng - gorengan yang berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus.

Lemak akan mematikan bakteri baik sehingga jumlah bakteri merugikan menjadi lebih banyak.

Perubahan jumlah bakteri usus tidak hanya dapat memengaruhi kekebalan tubuh, tapi juga sistem pencernaan serat, berat badan, kesehatan jantung, hingga kesehatan pencernaan secara umum.

3. Memicu pertumbuhan jerawat
Asupan minyak yang berlebih lambat laun dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.

Gangguan hormon merupakan salah satu penyebab munculnya jerawat. Tak hanya itu, makanan yang mengandung minyak dapat merangsang kerja kelenjar minyak pada kulit.

Akibatnya, minyak berlebih menutup pori dan menjadi awal munculnya jerawat.

Baca Juga: Gempa 5,3 M Guncang Provinsi Banten. Apa Penyebab Terjadi Nya?

4. Menyebabkan kelebihan berat badan

Makanan yang digoreng akan menyerap lemak minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi.

Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang, semakin tinggi pula risiko ia mengalami kelebihan berat badan atau overweight dan obesitas.

Selain itu, kandungan lemak trans dalam makanan yang di goreng juga dapat membuat penambahan berat badan.

Lemak tersebut diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak.

Baca Juga: Profil dan Biodata Indra Kenz, Crazy Rich lahir Medan yang Jadi Tersangka Penipuan Investasi Binomo

5. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung

Goreng - gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, sementara obesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Minyak goreng mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

Peningkatan kolesterol ini dapat menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

Oleh karena itu sebaiknya hindari penggunaan minyak goreng secara berlebihan, khusus nya untuk membuat goreng - gorengan.

Atau jika memang ingin di lakukan, sebaiknya mengganti minyak goreng dengan jenis minyak yang lebih sehat, contoh nya yaitu seperti minyak zaitun dan minyak kelapa.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler