Baca Juga: Fakta Persidangan Ungkap Ferdy Sambo Tembak Kepala Yosua Saat Masih Kesakitan
Meskipun gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, seseorang yang mengidap bipolar masih bisa mengelola perubahan suasana hati dan gejala lainnya dengan mengikuti rencana perawatan, seperti, mengonsumsi obat-obatan dan konseling ke psikolog atau profesional.
Dikutip dari Jurnal Anestesiologi Indonesia, Universitas Diponegoro, Neurotransmitter dalam Fisiologi
Saraf Otonom, penyebab munculnya gangguan bipolar adalah ketidakseimbangan senyawa kimia di otak bernama Neurotransmitter. Senyawa ini berfungsi untuk menyampaikan pesan antara sel saraf neuron ke sel saraf target yang berada pada otot dan kelenjar tubuh, hal inilah yang memengaruhi kestabilan tubuh dan suasana hati.
Baca Juga: Pertanda Apa Ferdy Sambo Kenakan Baju Batik di Sidang Perdana Dugaan Pembunuhan Brigadir Yosua
Untuk seseorang yang mengidap bipolar, baik akut, sedang, maupun ringan, dia hanya perlu untuk mengonsumsi obat secara teratur, tidur yang cukup, serta tidak begadang pada malam hari.
Sehingga hormon atau senyawa kimia dalam tubuh yang disebut Neurotransmitter ini dapat bekerja secara optimal seperti orang normal pada umumnya.
Itulah informasi mengenai penyakit bipolar. Meskipun demikian, ada baiknya untuk tidak melakukan diagnosa kepada diri sendiri.
Baca Juga: Bos PS Store Putra Siregar Sawer Lagi Live Bunda Corla, Total 200 Juta Telah Di Transfer
Segeralah memeriksakan diri kepada dokter atau profesional mengenai gangguan kesehatan mental, agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan dan juga dapat diatasi dengan baik oleh para ahli.***