Makna Ritual Ogoh-ogoh. Tradisi Bali yang dilakukan Sehari Sebelum Nyepi

- 3 Maret 2022, 09:59 WIB
Saat menjelang perayaan Nyepi di laksanakan pawai Ogoh-ogoh
Saat menjelang perayaan Nyepi di laksanakan pawai Ogoh-ogoh /

Baca Juga: Simak, Sejarah Hari Raya Nyepi dan Makna Tahun Baru Saka untuk Umat Hindu

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. 

Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud Raksasa. 

Selain wujud raksasa, Ogoh - ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk - makhluk yang hidup di Mayapada, Surga dan Neraka, seperti: naga dan gajah.

Oleh karena itu, patung ogoh - ogoh merupakan jelmaan dari semua sifat negatif manusia yang wajib dibersihkan. 

Baca Juga: Banjir di Serang Tewaskan Tiga Warga dan Dua Lainnya Dinyatakan Hilang

Salah satu sifat negatif yang dimaksud adalah kesombongan dan keserakahan yang melekat pada diri manusia.

Patung ogoh - ogoh biasanya di arak keliling oleh masyarakat Bali menuju ke suatu tempat, yang kemudian akan berakhir dengan prosesi pembakaran.

Masyarakat Bali percaya, bahwa dengan di bakar nya patung Ogoh - ogoh, maka semua sifat negatif dan kejahatan di dunia sudah musnah. Sehingga masyarakat telah siap melaksanakan nyepi keesokan hari nya.

Selain untuk ritual keagamaan, dewasa ini pawai ogoh - ogoh juga digunakan sebagai ajang kreatifitas dan hasil karya seni anak muda di Bali.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah