Trump Bikin Puluhan CEO di AS Kelimpungan, dan Buat Rapat Khusus soal Aksi Kolektif

- 16 November 2020, 16:03 WIB
Donald Trump (dok.Evening Standard)
Donald Trump (dok.Evening Standard) /


EDITORNEWS - Seperti tidak ada habisnya untuk membahas sosok seorang Donald Trump. Baru-baru ini Donald Trump sempat mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat heboh.

Bagaimana tidak, Presiden Amerika Serikat (AS) ke.45 tersebut mengatakan kalau dirinya takkan meninggalkan Gedung Putih meski Joe Biden memenangkan Pilpres AS 2020.

Pernyataan Trump tersebut ternyata bukan cuma membuat publik heboh. Pimpinan-pimpinan perusahaan besar di AS pun ikut merespon ucapan terkait Pilpres AS 2020 tersebut.

Baca Juga: Undangan Pernikahan Putri Habib Rizieq Capai 10Ribu, dr. Tirta Mana yang Buat Aturan Razia Masker?

Lebih dari dua lusin Chief Executive Officer alias CEO ikut bergabung dalam konferensi video soal ucapan Trump ini pada Jumat, 6 November 2020.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NBC News, pernyataan Trump memang menjadi alarm bagi perusahaan swasta.

Mereka bahkan membicarakan aksi kolektif yang mungkin dilakukan jika Donald Trump benar-benar merealisasikan ucapan dia.

Baca Juga: Menunggu Uluran Tangan Pemerintah Lampung Untuk Bocah Pengidap Kanker

Ini dianggap sebagai ancaman bagi demokrasi Amerika Serikat yang telah dibangun sejak 243 tahun lalu.

Dalam konferensi video yang berlangsung lebih dari sejam itu, pada CEO sepakat kalau Trump akan terus mengejar haknya menggugat kecurangan pemilu.

Baca Juga: Mengatasi Kekurangan Air dengan Mengelola Air Hujan, Sekolah Air Hujan Banyu Bening

Namun, jika Trump berupaya menggagalkan proses hukum atau mengganggu transisi damai ke Joe Biden, para CEO ini mendiskusikan apakah mereka akan membuat pernyataan publik atau tidak.

Mereka bisa saja menekan anggota legislatif Partai Republik yang berusaha mengalihkan dukungan Ellectoral College dari Biden ke Trump agar tidak melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Bengawan Solo dan Grindulu Meluap ,Banjir Merusak Sawah dan Jembatan Ambruk

"Mereka baik-baik saja saat dia (Trump) mengajukan gugatan ke pengadilan, proses peradilan. Mereka tak ingin menyangkalnya, tetapi itu tak menghentikan proses transisi," kata Profesore Jeffrey Sonnenfeld dari Yale.

"Mereka mengatakan jika itu membuat masyarakat lebih baik, itu takkan menyakiti siapapun untuk membiarkannya terjadi," imbugnya.

Baca Juga: Pernikahaan Sule dan Nathalie Holscher, dengan Konsep Garden Party

Keesokan harinya, anggota Business Roundtable yang terdiri dari perusahaan paling besar di AS, termasuk Walmart, Apple, Starbucks, dan GE memberi selamat kepada Joe Biden dan Kamal harris.

Pernyataan publik mereka merefleksikan hasil pertemuan video di hari sebelumnya, yakni menghargai langkah Trump menggugat hasil pemilu.

Baca Juga: Makan Buah Membuat Tubuh Sehat dan Wajah Awet Muda

"Tak ada indikasi perubahan sama sekali dari hasil ini," kata mereka dalam rilis tersebut.

Para eksekutif peserta konferensi video itu berasal dari perusahaan keuangan, ritel, media, dan manufaktur yang masuk Fortune 500.*

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x