Dari Deddy Corbuzier, Fahri Hamzah Mendapat Versi Minta Maaf yang Baru

22 September 2021, 19:33 WIB
Fahri Hamzah sumber foto dan berita Podcast /

EDITORNEWS - Fahri Hamzah mengatakan senang melihat cara Deddy Corbuzier meminta maaf, yaitu tentang santri tutup kuping kala itu. 

Fahri Hamzah mengatakan dia mendapatkan versi yang baru mengenai cara meminta maaf dari Deddy Corbuzier.

"Aku mendapat versi mengenai cara meminta maaf, jadi mengakui dulu, I was stupid, lagi bodo aja, itu bagus," ujar Fahri Hamzah.

"Orang kita kadang tidak mengakui dulu, itu salah," tambah Fahri Hamzah.

Fahri mengungkapkan bahwa cara Deddy mengakui kesalahan terlebih dulu dan mengakui bahwa memang membuat kesalahan kemudian meminta maaf.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Angkat Bicara Ketika Cibiran Pedas Giring Ganesha Menyeret Nama Anies Baswedan

Terkadang memang orang, hanya meminta maaf tapi tidak mengakui bahwa dia membuat kesalahan.

Saat itu Deddy Corbuzier memang langsung mengomentari kejadian tanpa melihat kondisi dan latar belakang para santri.

Mengapa mereka melakukan tutup kuping, Deddy Corbuzier ketika belum memahami bahwa mereka adalah santri penghafal Al Qur'an.

Santri tahfidzul Qur'an yang cukup ketat dan menggunakan metodologi dan cara tersebut untuk menjaga hafalannya.

Kemudian Deddy Corbuzier mengatakan bahwa dia didorong olleh netizen untuk membahas pemukulan M Kece.

"Hey anda mau jebak saya, mau jebak saya," ujar Deddy.

Deddy Corbuzier tidak ditarik pada masalah yang sensitif.

Baca Juga: Layanan Indihome dan Telkomsel Mengalami Gangguan Internet inilah Penyebabnya

Secara hukum sudah pasti salah karena kita negara hukum, tapj kalau mau dibahas bisa panjang lebar.

"Kalau di penjara perkelahian sih hari-hari, karena yang masuk situ memang banyak tukang kelahi juga," Ujar Fahri Hamzah menimpali.

Deddy Corbuzier mengatakan bahwa dia sebetulnya tertarik membahas bahwa kalau ada pemukulan di penjara artinya banyak yang kerja sama.

Fahri Hamzah menambahkan, ini memang masalah sensitif karena menyangkut isu agama.

"Apalagi yang mukul kan juga jenderal polisi,, aparat penegak hukum" ujarnya.

Dimensinya banyak, ada persoalan institusi juga tentu di masalah itu.

Baca Juga: Layanan Indihome dan Telkomsel Mengalami Gangguan Internet inilah Penyebabnya

"Kok bisa misalnya seorang jenderal melakukan itu dibandingkan dengan argumen dia tentang emosi agama," kata Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah mengatakan itu wilayah yang irisannya sensitif.

Ada orang yang berdiri di sisi, mengganggap hal tersebut wajar, karena emosi agamanya dihina.

Tetapi di sisi lain, hal itu tidak bisa dilakukan karena sebagai polisi tentu tidak bisa main hakim sendiri.

Dalam kasus tersebut Deddy Corbuzier memang berhati-hati untuk menaikkannya sebagai pembahasan.

"Jadi benar anda keluar dari jebakan," ujar Fahri Hamzah membenarkan keputusan Deddy Corbuzier.

Karena masalah itu mempunyai dimensi yang cukup banyak menyangkut isu sensitif, agama dan institusi yang dalam hal ini kepolisian.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler