Cerita Gus Miftah Pada Deddy Corbuzier, Ternyata Menghafal Ayat di Tempat Seperti Ini

- 19 September 2021, 22:38 WIB
 Gus Miftah
Gus Miftah /

  EDITORNEWS - Kepada Deddy Corbuzier Gus Miftah menceritakan berbagai cara orang untuk menghafal  ayat Al Qur'an.

Menurut Gus Miftah Setiap orang punya cara dan metodologi dalam belajar apa saja, termasuk menghafal Al Qur'an.

"Orang punya cara dan metodologi belajar Qur'an masing-masing, tidak bisa disamakan karena metodologi banyak," ujar Gus Miftah.

Gus Miftah menceritakan, dia mempunyai teman yang memiliki pondok tahfidzul Qur'an atau pondok khusus penghafal Al Qur'an.

Santri-santri yang mondok di pesantren tersebut ada yang bekerja di sebuah kafe, untuk memenuhi kebutuhan dan biayanya untuk mondok.

 Baca Juga: Bagaimana Susi Pudjiastuti Mengambil Keputusan, Begini Jawabnya Pada Deddy Corbuzier

"Kafe, warung kopi seperti itu yang ada musiknya," ujar Gus Miftah menjelaskan.

"Ketika tamu gak ada santri ini, melanjutkan menghafal di bawah suara musik itu yang ada di situ, gitu," tukas Gus Miftah.

Deddy Corbuzier membenarkan dan  mengatakan bahwa memang ada orang yang kalau belajar sesuatu butuh alunan musik, ada suara musik.

"Tapi ada juga yang harus fokus sendiri, menyendiri, bahkan kalau saya dulu hafalan di pondok itu ke kuburan, bro," tutur Gus Miftah pada Deddy.

Gus Miftah meneceritakan bahwa dia memang bukan penghafal Qur'an tapi ada ayat-ayat tertentu yang wajib dihafalkan oleh santri.

"Saya biasanya untuk mendapatkan ketenangan itu saya di kuburan," ujar Gus Miftah yang selalu tampil berkaca mata hitam ini.

Baca Juga: Fahri Hamzah Ceritakan Masa Lalunya dengan Menkeu Sri Mulyani, Dia Minta Tolong ke Saya

""Serius lho di kuburan," ungkap  Deddy Corbuzier seakan tak yakin.

Makanya kata Gus Miftah, makam-makam para wali itu sering ramai dikunjungi orang.

"Tapi itu kan makam wali songo, anda ke kuburan apa," kata Deddy Corbuzier mempertanyakan cara Gus Miftah yang sedikit unik.

"Kuburan umum, bro, soalnya saya di Sumatera, makam wali songo jauuh, hehehe...," ujar Gus Miftah.

Gus Miftah mengatakan bahwa dia menghafal di kuburan umum.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Mohon Maaf Pada Santri, Gus Miftah, Guru Terbaik Adalah Kesalahan Terakhirmu

"Kalau sudah di kuburan, saya rasanya ayem, menghafalkannya lebih fokus tapi ada juga teman saya yang justru suka di tempat ramai," kata Gus Miftah.

Kalau temannya di kuburan, sendirian malah dia takut, tidak jadi hafal, tidak tenang.

Beliau ingin mengatakan bahwa masing-masing orang, metodologi dan cara untuk belajar itu berbeda-beda.

Makanya Gus Miftah mengatakan kita harus menghargai santri-santri yang kemaren menutup kupingnya saat antrian vaksin.

"Mereka khawatir, hafalan mereka terganggu dan hilang, dengan cara menutup kupingnya," ujar Gus Miftah.

Kita tidak bisa mengatakan bahwa metodologi kita dan cara kita adalah yang paling benar dan paling baik.

Perbedaan dalam kehidupan itu sebuah kepastian, tetapi sebagai sesama manusia kita wajib harus tetap saling menghormati dan menghargai.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah