TGIPF Temukan Fakta Baru Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan, Mahfud MD : Semprot, Mati

14 Oktober 2022, 17:06 WIB
TGIPF Temukan Fakta Baru Jatuhnya Korban Tragedi Kanjuruhan Lebih Mengerikan, Mahfud MD : Semprot, Mati, Semprot, Mati /Instagram

EDITORNEWS.ID - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD telah melaporkan hasil investigasi mereka terhitung sejak tanggal 4 Oktober 2022 kepada Presiden Jokowi di Istana Negara pada Jumat, (14/10/2022) pukul 13.30 WIB.

Melalui rekonstruksi 32 CCTV yang dimiliki aparat, TGIPF menemukan fakta, proses jatuhnya korban lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun di media sosial.

"Jadi itu lebih mengerikan dari semprot, mati, semprot, mati gitu," ujar Mahfud MD melansir kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Dalam rekaman CCTV tim juga menemukan ada korban yang saling bergandengan tangan untuk keluar. Satu korban bisa keluar namun satu korban lagi tertinggal, lalu yang sudah keluar tadi kembali masuk untuk menolong temannya, namun sayangnya korban tersebut terinjak-injak kemudian mati.

Baca Juga: Aksi Live Bunda Corla Bikin Ngakak, Arif Muhammad : Bunda Pemersatu Bangsa

"Satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang diluar balek lagi untuk nolong temannya terinjak injak mati," kata Mahfud MD.

Kemudian, tim juga menyaksikan dari CCTV , ada nya korban yang membantu memberikan bantuan pernafasan kepada kepada korban lain karena sulit bernafas, setelah membantu korban tersebut terkena gas air mata lalu mati.

"Ada juga yang memberikan bantuan pernafasan itu karena satunya sulit tidak bisa bernafas membantu kena semprot juga mati itu ada disitu lebih mengerikan dari yang beredar karena ini ada di CCTV," ujarnya.

Mahfud MD menyimpulkan bahwa korban yang mati dan cacat serta ada yang sedang kritis dipastikan gas air mata.

Baca Juga: Warga Net Kena Prank? Lesti Kejora Ungkap Alasan Cabut Laporan KDRT Rizky Billar Demi Anak

"Terjadi karena desak desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan itu penyebabnya," kata Mahfud MD.

Ia juga menyebutkan bahwa kadar bahaya atau racun pada gas air mata yang disemprotkan pada saat kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, (1/10/2022) sedang diperiksa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Tetapi apapun hasil pemeriksaan BRIN, itu tidak bisa mengurangi kesimpulan. Bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," tugas Mahfud MD. ***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler