EDITORNEWS - Menteri BUMN, Erick Thohir menuai kritikan dari Mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengenai laba perusahaan milik negara itu.
Erick diklaim telah membohongi masyarakat dengan pelonjakan laba sebesar 350 persen untuk tahun 2020-2021.
Meski dugaan yang disampaikan oleh Said Didu berhembus kencang namun dirinya membantah mengenai tudingan tersebut.
"Publik harus paham, angka itu pada 2020 laba hanya RP6 triliun untuk satu semester dan sekarang naik menjadi Rp26 tirliun. Padahal, laba BUMN biasanya satu semester sudah mendekati angka Rp100 triliun," ucap Said Didu.
Terlepas dari itu Said Didu juga menambahkan bahwa keuntungan yang diperoleh hanya sebesar 20 persen yang biasanya mencapai Rp100 triliun.
"Ini cara memainkan angka untuk menghipnotis masyarakat. Tugas saya adalah mengawasi kebohongan-kebohongan tersebut bahwa ini pengelabuan," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama Said Didu menyinggung mengenai keuntungan dari PT Freeport yang diperoleh dalam bentuk angka pasti bukan persentase.
"Sama seperti kemarin menyatakan bahwa tahun lalu laba PT Freeport naik dua kali lipat. Dia tidak tahu bahwa tahun lalu PT Freeport hampir tidak berproduksi dan dia tidak menyebutkan angkanya. Ini pengelabuan-pengelabuan yang sering dilakukan," timpal Said Didu.
Baca Juga: Densus 88 Tak Pernah Terlihat Melawan Teroris di Papua, Kandensus: Kita Harus Bisa Membedahkan