Mengenal Sosok Bachtiar Karim, Orang Terkaya di Indonesia ke 10 Pada Majalah Forbes 2021

14 Januari 2022, 11:16 WIB
Bachtiar Karim seorang pengusaha sawit terkaya di Indonesia /

EDITORNEWS.ID – Bachtiar Karim merupakan salah satu orang terkaya Indonesia. Pada 2021 majalah Forbes memasukkan nama Bachtiar ke dalam 10 besar orang terkaya Indonesia.

Bachtiar Karim adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Dikenal memiliki perusahaan beserta saudaranya dan sebagai pimpinan Musim Mas Group, yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO.

Karim merupakan seorang pemilik Musim Mas Group yang membawahi berbagai jenis perusahaan. Salah satu yang paling mencuat ialah perusahaan kelapa sawit milik Karim yang juga jadi penyumbang terbesar kekayaan pribadinya.

Bachtiar Karim adalah anak sulung dari Anwar Karim yang memiliki empat saudara.

 Baca Juga: Komnas Ham Harap Jaksa Jawa Barat Ringankan Hukuman Mati dan Kebiri untuk Herry Wirawan

Bachtiar Karim memiliki kedudukan sebagai pemimpin Musim Mas Group, bersama dengansaudaranya Burhan dan Bahari.

Keluarga Karim ini benar-benar serius dalam menggarap bisnis sawitnya. Karim membangun kilang minyak sawit untuk hasil panennya sendiri. Dengan cara begitu, harga sawit produksi PT Musim Mas tak akan banyak dipengaruhi pasar.

Karena kehebatannya itu, Karim mampu menembus daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan berada di peringkat ke 10. Kekayaan Bachtiar ditaksir mencapai US$3,5 miliar atau senilai dengan Rp 50 triliun (kurs: Rp 14.528).

Pria 64 tahun ini sebelumnya juga pernah berkecimpung untuk kegiatan sosial dan pendidikan, seperti untuk Universitas Nasional Singapura, Rumah Sakit Umum Singapura, hingga Asosiasi Penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Soal Laporan Ojol yang Tak Dilayani Oknum Polisi di Cileungsi Kapolres Bogor Sampaikan Permintaan Maaf

Kekayaan pria asal Medan itu dapat diakui memang faktor keturunan. Kakek Karim ternyata telah mulai merintis PT Musim Mas sejak tahun 1930an. Namun, rintisan itu kecil saja, hanya sebuah pabrik sabun rumahan bernama Nam Cheong.

Sebagai keturunan seorang pengusaha, Karim digembleng seakan-seakan ia adalah orang tidak berada. Karena memang punya tugas melanjutkan bisnis keluarga.

Sepeninggalan sang kakek pada 1972, Nam Cheong lantas dilimpahkan kepada Anwar, ayah dari Karim. Tugas Anwar tidak banyak, Anwar hanya terus menerus mendidik anaknya agar ketika harus menjadi pimpinan bisnisnya, ia tak gagap lagi dengan situasi.

Karim muda selalu diajak mengikuti rapat dewan direksi, diajak masuk kantor, hingga diajarkan bagaimana menjadi seorang operator produksi. Semua hal sudah diupayakan oleh sang ayah demi kecerdasan anaknya.

Karena kebiasaan itu, ia tak lagi kaget dengan dunia bisnis, kendati baru berusia 20an tahun. Setelah pendidikan karakter yang diberikan sang ayah, Karim lalu diberi kepercayaan untuk melanjutkan Nam Cheong.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler