Namun, polisi lebih mengarahkan perhatian mereka kepada Stinney.
Stinney pun langsung ditangkap tanpa adanya bukti dan saksi lebih lanjut.
Beberapa orang mengatakan, Stinney terlihat sangat ketakutan sehingga ia terpaksa untuk mengatakan seperti apa yang diinginkan polisi.
Stinney dinyatakan bersalah atas pembunuhan tersebut dan dijatuhi hukuman mati dengan menggunakan kursi listrik.
Sempat ada perdebatan terkait hasil ini, terutama tentang Stinney yang masih terlalu kecil untuk duduk di kursi listrik.
Baca Juga: Kebiadaban Tentara Israel Kembali Terjadi, Terkini Tewaskan Seorang Warga Palestina
Stinney harus duduk di atas alkitab agar sesuai dengan kursinya.
Pada 16 Juni 1944, Stinney tetap dieksekusi. Ia menjadi orang termuda yang dihukum mati.
Kasus ini membuat marah para pembela hak-hak sipil.
Stinney diinterogasi sendirian di sebuah ruangan kecil, tanpa didampingi oleh orangtua maupun pengacaranya.