Korsel Larang Kegiatan Wisata di Musim Dingin

- 22 Desember 2020, 18:12 WIB
Gwanghwamun, salah satu ikon Korea Selatan.
Gwanghwamun, salah satu ikon Korea Selatan. /Pixabay.com /Heartywizard

EDITORNEWS - Korea Selatan pada Selasa bergerak untuk menutup semua resor ski dan tempat wisata musim dingin dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona baru karena gelombang ketiga pandemi terbukti jauh lebih sulit untuk ditahan di wilayah padat penduduk di ibu kota.

Dari 24 Desember hingga 3 Januari, pemerintah akan menutup fasilitas ski dan tempat-tempat wisata, yang populer selama musim akhir tahun, kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, berbicara di televisi.

Pertemuan lebih dari empat orang tidak akan diizinkan, katanya, sementara pembatasan anti virus yang lebih ketat akan diberlakukan di restoran untuk mengurangi infeksi.

Baca Juga: Kemenhub Luncurkan Aturan Baru Untuk Transportasi Laut Saar Libur Natal dan Tahun Baru 

Baca Juga: Resmi Gantikan Terawan Agus Sebagai Menteri Kesehatan, Ini Alur Karir dari Budi Gunadi Sadikin

Pengumuman itu muncul setelah Seoul dan daerah sekitarnya melarang pertemuan lebih dari empat orang selama liburan Natal dan Tahun Baru.

Korea Selatan mencatat jumlah kematian harian tertinggi akibat virus corona pada hari Senin.

Korea Selatan melaporkan 869 kasus COVID-19 pada Senin tengah malam, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada hari Selasa, turun dari catatan harian 1.097 yang dilaporkan selama akhir pekan.

Baca Juga: Gantikan Agus Supramanto Sebagai Menteri Perdagangan, Ini Dia Profil Muhammad Lutfi 

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet, Empat Menteri Pengganti dan Dua Menteri Pengisi Kekosongan

Maraknya kasus baru telah mengguncang Korea Selatan yang selama berbulan-bulan dianggap sebagai kisah sukses mitigasi. Kasus-kasus baru membuat penghitungan nasional menjadi 51.460 infeksi, dengan 722 kematian.

"Pesan yang didesak oleh pemerintah kepada rakyat sudah jelas," kata Chung. "Kami dengan tulus meminta Anda untuk membatalkan semua perjalanan dan pertemuan dan tinggal di rumah selama liburan Natal dan Tahun Baru."

Pemerintah nasional sejauh ini menolak seruan untuk memberlakukan Fase 3 dalam rencana anti-COVID-19 negara itu, aturan jarak sosial yang paling sulit dikategorikan yang pada dasarnya akan mengunci ekonomi terbesar keempat di Asia itu.***

Editor: Dimar Aditya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x