Bahaya penyusupan mata-mata dengan memakai "drone laut" Di Perairan Indonesia.

5 Januari 2021, 00:08 WIB
Drone Bawah Laut di Selayar, Ternyata Seaglider. /Twitter/@KRMTRoySuryo2


EDITORNEWS-Ditemukannya benda yang mirip rudal atau "drone" di sekitar Perairan Selayar beberapa waktu lalu.

Diperlukan kerja cepat menyelidiki isi "sandi pesan" apa yang di dalam rangkaian alatnya," kata Arqam Azikindi,MSi Pengamat Politik dan Hankam dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin 4 Januari 2021.

Sudah sangat tepat Panglima TNI langsung memerintahkan jajarannya membawa alat mirip rudal tersebut di bawah ke Mabes TNI untuk meneliti benda tersebut lebih lanjut.

Baca Juga: Loker Content Creator di Media Editornews.pikiran-rakyat.com Group, Kerja dari Mana Saja

Baca Juga: Airlangga Hartarto Buka Suara Terkait Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Apabila tidak ada cap milik TNI di benda tersebut, berarti benda itu dipastikan punya lembaga dari luar negara kita.

Mengenai dugaan benda itu milik China atau Amerika Serikat (AS), Arqam mengatakan, disitulah perlu penyelidikan TNI secara tepat dalam mengklarifikasi data-data awal yang ada pada benda itu.

Pasalnya, AS mempunyai pemantau satelit di wilayah Timur Indonesia serta China memiliki kepentingan pada gejolak di laut China Selatan dengan AS.

Baca Juga: Seorang Ayah yang Menganiaya Anak Kandungnya Berhasil Ditangkap Polres Langkat

Baca Juga: Syarat Untuk Menjadi Penerima Donor Atau Pendonor Plasma Konvalesen

"Benda milik lembaga dari luar negara kita , mesti diselidiki secara mendalam dengan beberapa pertanyaan, mengapa bisa masuk ke perairan Selayar? Apakah pernah terdeteksi oleh radar AL?," katanya.

Dia mengatakan, apabila tidak terdeteksi "radar keamanan" wilayah laut Indonesia, berarti sudah menunjukkan kerawanan dan bahaya bagi "penyusupan mata-mata" dengan memakai "drone laut" memasuki perairan Indonesia.

Baca Juga: Rose dan Lisa Blackpink Dikabarkan Telah Usai Syuting Video Klip

Baca Juga: TERBARU, Angka Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat

Menurut dia, dengan ciri-ciri yang ada pada benda itu, patut dicurigai ada “penyusupan operasi pengintaian” di sekitar perairan wilayah Indonesia, untuk melakukan perekaman situasi, sumber daya alam, dan posisi kekuatan penjagaan yang intens dilakukan TNI AL.

"Ini sudah kejadian ketiga kalinya ditemukan di wilayah perairan kita, maka segenap pasukan elit AL agar meningkatkan kewaspadaan dalam menangkal ancaman pertahanan negara di lokasi strategis yang rawan 'operasi pengintaian' di wilayah Laut dari pihak manapun," ujarnya.

Baca Juga: Kapolda Jambi Pimpin Sertijab 2 Pejabat Utama Polda Jambi

Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Akan Dibebaskan dengan Murni dari LP Gunung Sindur

Jadi sudah sepatutnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto segera ke Komisi I DPR RI menjelaskan agar polemik "drone laut" agar tidak menyebar di masyarakat dengan persepsi berbeda-beda.

Dari pihak Danlantamal VI Makassar, Kadispen Lantamal Kapten Laut (KH) Suparman Sulo memberikan tanggapan mengenai penemuan itu untuk memberikan keterangan semuanya sudah diserahkan ke pihak Mabes AL***

Editor: Liston

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler