Fakta Menarik Masjid Istiqlal, Simbol Toleransi Muslim Indonesia dan Termegah Keempat di Dunia

- 25 Oktober 2022, 07:04 WIB
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal /Istimewa

EDITORNEWS.ID – Umat muslim di Indonesia boleh berbangga. Selain menjadi populasi muslim terbesar, kita juga memiliki masjid yang keunikannya terkenal hingga mancanegara.

Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Dalam sejarah bangsa Indonesia, Masjid Istiqlal menjadi sebuah bangunan yang memiliki berbagai nilai penting, seperti nilai ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keagamaan.

Sebagai informasi, pembanguan masjid yang dimulai pada 1954 itu menjadi cita-cita besar setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Tak ayal kemegahan Masjid Istiqlal telah lama tersiar di seluruh pelosok negeri dan menjadi ikon bangsa Indonesia.

Mengutip dari laman resmi istiqlal.or.id, Masjid Istiqlal menjadi sebuah kebanggan warga Jakarta sekaligus tempat untuk beribadah di hati warga Indonesia. Menteri Agama RI pertama saat itu, Wahid Hasyim dan beberapa ulama mengusulkan mendirikan masjid yang mampu menjadi simbol bagi Indonesia.

Baca Juga: BTS, Stray Kids, hingga ENHYPEN Berebut Gelar Grup Pria Terbaik di MAMA Awards 2022

Pada 1953, Wahid Hasyim bersama Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Sofwan dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan. Kemudian pada 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan masjid nasional tersebut.

Berikut beberapa fakta menarik Masjid Istiqlal yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Bersebrangan dengan Katedral 

Sesuai keinginan Presiden Soekarno kala itu, lokasi Masjid Istiqlal didirikan di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina. Benteng dang taman yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada 1834 itu terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral, dan Jalan Veteran.

Sementara Bung Hatta sempat mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah umatnya yaitu di Jalan Thamrin yang pada saat itu masih dikelilingi kampung-kampung. Selain itu ia juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit.

Namun akhirnya Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun di lahan bekas benteng Belanda. Soekarno beralasan pembangunan di seberang gereja Kathedral bertujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Baca Juga: Deretan Artis K-Pop Ini Dulunya Miskin sebelum Populer Seperti Sekarang, Termasuk V BTS

2. Masjid terbesar di Asia Tenggara.

Masjid Istiqlal tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah. Masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia.

Tak heran aktivitas social dan kegiatan umum kegamaan sering terlaksana di masjid ikonik ini. Tak Cuma itu, Masjid Istiqlal juga termasuk dalam daftar masjid terbesar di dunia.

Posisinya ada di urutan ke-4, sebelum Masjid Al-Haram yang berlokasi di Mekkah dengan kapasitas 2 juta jamaah. Lalu di urutan kedua ada Masjid Nabawi di Madinah dengan kapasitas 1 juta jamaah.

Selanjutnya urutan ketiga masjid terbesar adalah Masjid Faisal berlokasi di Islamabad yang dapat menampung 300 ribu jamaah. Disusul Masjid Istiqlal yang berlokasi di Jakarta, Indonesia dengan kapasitas 120 ribu jamaah.

Baca Juga: Akan Pergi Wamil, Jin BTS dan Member Lain Beri Pesan untuk Pacar ARMY

3. Dibangun Selama 17 Tahun.

Masjid Istiqlal yang megah selesai dibangun tujuh belas tahun. Dimulai pada 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Pemancangan tiang pertama pada 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Meski demikian pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancer lantaran sejak 1950 - 1965 tidak mengalami banyak kemajuan.

Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.

Baca Juga: Akan Tampilkan 'The Astronaut' secara Perdana, Jin BTS Berangkat ke Argentina tuk Hadiri Konser Coldplay

Kondisi memuncak pada 1965 ketika meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda, pada 1966, Menteri Agama Muhammad Dahlan mempelopori pembangunan masjid ini.

Kepengurusan dipegang Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp7 miliar dan 12 juta dolar AS.

4. Daya Tampung.

Masjid Istiqlal memiliki daya tampung sebanyak 200.000 orang. Masjid ini memiliki tujuh pintu gerbang masuk yang dinamai berdasarkan Asmaul Husna.

Bangunan utama berdenah segi empat menghadap ke utara. Memiliki lima tingkat, di sebelah tenggara terdapat beberapa bangunan terbuka. Tinggi gedung utama sekitar 60 meter, sedangkan panjangnya 100 meter, dan memiliki lebar 100 meter Gedung utama masjid ini memiliki 2.361 tiang pancang.

Namun gedung utama masjid ini merupakan bangunan berlantai dua. Lantai pertama untuk perkantoran, ruang pertemuan, sedangkan lantai dua, untuk shalat yang terdiri dari ruang shalat utama dan teras terbuka.

Gedung utama masjid dengan ruang shalat utama mengarah ke kiblat, sedangkan teras terbuka yang luas mengarah ke Monumen Nasional (Monas). Masjid Istiqlal juga memiliki kubah besar, gedung pendahuluan, teras raksasa, koridor, menara, lantai dasar, dan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan Masjid Istiqlal.

Baca Juga: April Mop Taehyung dan Jimin yang Sempat Bikin Sosmed nya ARMY Penuh Tawa

5. Jadi Daya Tarik Wisata.

Masjid Istiqlal juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam.

Masyarakat non-Muslim juga boleh berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi tentang Islam dan Masjid Istiqlal. Namun hanya bagian-bagian tertentu yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim dan harus didampingi pemandu.***

6. Arsitek Non Muslim.

Dari segi desain, Masjid Istiqlal ternyata dirancang oleh Frederich Silaban yang seorang penganut Kristen Protestan. Hal tersebut berdasarkan sayembara terbuka yang sejak awal dilakukan oleh Presiden Soekarno.

Melalui sidang dewan juri, terpilih lima pemenang. Salah satunya adalah Frederich Silaban dengan karya "Ketuhanan". Yayasan kemudian menunjuk Silaban sebagai arsitek dan menjadikan karyanya sebagai rujukan Istiqlal.

Meski arsitek terpilih bukan Muslim, tak banyak masalah tentang latar belakangnya. Soekarno menyukai rancangan dan maket Silaban.

Baca Juga: Pertama Kalinya Jin BTS Membawa Boneka Woottoe Berangkat ke Argentina

Soekarno ingin Istiqlal berbeda dari masjid-masjid Indonesia lainnya. Dia membayangkan Istiqlal memiliki arsitektur bangunan modern, kuat, canggih, dan megah.

Rancangan Silaban dianggap penuh dengan simbolisasi akan perkembangan agama Islam dan sejarah Indonesia. Sementara pilar utama masjid berjumlah 12, melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad, 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriyah. Pilar tersebut berdiameter 45 meter menjadi penanda tahun kemerdekaan Indonesia.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah