EDITORNEWS - Penyebab obesitas atau kita kenal dengan kegemukkan adalah masalah yang sering dihadapi di masyarakat.
Celakanya tubuh obesitas bagi beberapa orang tidak dianggap sebagai suatu masalah.
Padahal ada resiko jangka pendek dan jangka panjang akibat tubuh mengalami obesitas terkait dengan masalah kesehatan.
Jika diabaikan obesitas dapat memicu munculnya berbagai macam penyakit, seperti diabetes, jantung, hipertensi.
Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga Kardio yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Cegah Stres
Tubuh yang terlalu gemuk akan menghambat gerak dan aktifitas yang akhirnya kecenderungan tubuh akan semakin gemuk.
Kapan seseorang dikatakan mengalami obesitas.
Seseorang mengalami obesitas jika Body Mass Index (BMI) atau index massa tubuh berada di atas angka 25.
Saat BMI seseorang menyentuh angka 23–24,9, maka ia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan.
BMI normal berada di kisaran angka 18,5–22,9.
Berikut cara mengukurnya
Baca Juga: KPI Memaksa MS Tarik Pengaduan, Ernest Prakasa, KPI Gunakan Cara Tidak Wajar
Dengan rumus menghitung BMI = kg/m2.
Misalnya jika kamu memiliki berat badan 75 kg dan tinggi badan 1,65 m (165 cm), maka penghitungan BMI-nya yaitu: BMI = 75kg / (1,65 x 1,65) = 27, 55
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi jika kamu obesitas.
1. Perbaiki Pola Istirahat
Istirahat yang cukup, tidur 6-8 jam per hari, kurang tidur menyebabkan banyak peluang untuk makan.
Jika bekerja lembur, bergadang malam, kecenderungan kita akan lapar dan mengkonsumsi camilan dan minuman manis dengan kadar gula tinggi.
2. Perbaiki Pola Emosi Makan
Kenali emosi makan, hindari mengalihkan emosi dengan banyak makan, stress, bosan dan lain-lain.
Makanlah hanya pada saat merasa lapar bukan karena lapar mata.
Baca Juga: Mengejutkan! Pasar Senen Jakarta Lakukan Transaksi Jual Beli Daging Anjing Tak Sesuai Prosedur ADI
3. Lakukan Pola Aktifitas Fisik
Lakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu. Berjalan kaki setidaknya 10.000 langkah.
Beberapa jenis aktifitas fisik dan olah raga yang bisa dilakukan antara lain.
- Aktifitas yang bersifat aerobik seperti bersepeda, joging, jalan santai, renang dan lain lain.
- Aktifitas anaerobik seperti senam pernapasan, latihan beladiri, angkat berat, fitness dengan frekwensi 3-5 seminggu dengan durasi waktu 40-50 menit.
Lakukan latihan dengan prinsip BBTT, artinya lakukan latihan dengan Baik, Benar, Teratur dan Terukur.
Rutinitas dan disiplin berolah raga akan sangat membantu tubuh untuk selalu ada dalam kondisi ideal.***