EDITORNEWS - Vaksin mRNA COVID-19 Moderna kemungkinan memberikan perlindungan hingga sekitar dua tahun, kata kepala eksekutif Moderna pada Kamis, meskipun masih diperlukan lebih banyak data untuk membuat penilaian yang pasti. Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, yang mengejutkan dunia tahun lalu dengan membuat vaksin melawan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru hanya dalam beberapa pekan, menerima persetujuan untuk suntikan vaksinnya dari Komisi Eropa pada Rabu 6 Januari.
Mengingat pengembangan vaksin dan proses keamanan obat-obatan (pharmacovigilance) biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun, durasi perlindungan suntikan COVID-19 masih menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan para regulator.
"Skenario mimpi buruk yang dijelaskan di media pada musim semi dengan vaksin yang hanya bekerja satu atau dua bulan, menurut saya, sudah tidak mungkin terjadi," kata pimpinan Moderna Stephane Bancel pada acara yang diselenggarakan oleh grup jasa keuangan Oddo BHF.
Baca Juga: Pasca Kemenangan Biden Wall Street Dibuka Lebih Tinggi
Baca Juga: Gaji Bulan Januari ASN di Merangin Terlambat,? Apa Penyebabnya
"Peluruhan antibodi yang dihasilkan oleh vaksin pada manusia menurun dengan sangat lambat (...) Kami percaya akan ada potensi perlindungan untuk sekitar dua tahun tahun."
Bancel menambahkan perusahaannya akan membuktikan bahwa vaksinnya juga akan efektif melawan varian virus corona yang muncul di Inggris dan Afrika Selatan.
Baca Juga: Pemberlakuan PSBB Jawa-Bali akan Mendorong terjadinya Pemulihan Ekonomi
Para ilmuwan mengatakan vaksin yang baru dikembangkan harus sama efektifnya terhadap kedua varian itu.***