Perasaan Marah Mendorong Anda untuk Berusaha, Berikut Penjelasan Para Ahli

31 Oktober 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi - Jangan marah. Kemarahan bisa melukai hati orang lain. /pixabay.com/

EDITORNEWS.ID - Para ahli mempercayai bahwa, jika seseorang ingin menggapai sesuatu perasaan marah akan membantunya. Ketika marah, manusia cenderung bekerja lebih keras untuk mencapai tujuannya.

223 siswa dikumpulkan untuk membantu penelitian. Para siswa diberikan gambar yang memancing berbagai macam emosi pada tubuh mereka. Kemudian mereka diberikan anagram untuk diuraikan selama 20 menit dan menemukan kata yang terkandung di dalamnya.

Ketika marah, mereka berhasil menyelesaikan anagram 39 persen lebih banyak dengan jawaban yang benar. Mereka berusaha lebih keras, dan menghabiskan lebih banyak waktu pada anagram yang sulit.

Namun, pada percobaan kedua menemukan bahwa, orang cenderung mencontek ketika sedang marah.

Baca Juga: Penyebab Obesitas, Para Ahli Jelaskan Faktor Utamanya

"Orang sering percaya bahwa keadaan bahagia itu ideal, dan mayoritas orang menganggap mengejar kebahagiaan sebagai tujuan hidup utama,” kata Profesor Heather Lench, yang memimpin penelitian dari Texas A&M University.

Pandangan awam tentang emosi positif adalah hal ideal untuk kesehatan mental dan kesejahteraan, tetapi pada penelitian ini menunjukan bahwa campuran emosi, termasuk yang negatif seperti kemarahan, menghasilkan yang terbaik.

Studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, menggabungkan lima percobaan terpisah yang melibatkan lebih dari 1.000 sukarelawan.

Pada percobaannya, para relawan disuruh bermain game ski, dengan level yang mudah dan level yang lebih rumit.

Baca Juga: Prosesor Snapdragon vs Kompetitor: 5 Alasan Mengapa Snapdragon Unggul

Pada level yang lebih rumit, kemarahan menghasilkan skor yang lebih baik dibandingkan orang dengan emosi netral. Tapi hal ini tidak terjadi pada level yang kurang menantang.

“Manusia lebih suka menggunakan emosi positif sebagai alat dibandingkan negatif, dan cenderung melihat emosi negatif sebagai hal yang tidak diinginkan dan maladaptif.” Tambah Lench.

"Penelitian kami menambahkan bukti yang berkembang bahwa campuran emosi positif dan negatif meningkatkan kesejahteraan, dan menggunakan emosi negatif sebagai alat dapat sangat efektif dalam beberapa situasi."***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler