Seputaran Depresi yang Wajib Anda Ketahui

18 Mei 2021, 09:42 WIB
Ilustrasi Depresi /PIXABAY

EDITORNEWS - Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli.

Pemicu depresi bisa disebabkan karena banyak pikiran sementara tidak ada tempat untuk berbagi masalah tersebut.

Biasanya depresi menimbulkan keluhan dan gejala berupa mudah menangis, tersinggung, dan marah karena hal-hal yang sederhana.

Jika Anda sudah berisiko mengalami gangguan yang melemahkan energi dan mematikan pikiran ini, sebaiknya hindari kebiasaan yang dapat merusak suasana hati Anda.

Baca Juga: Analisis Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah, A Adalah Sosok yang Dapat Dipercaya

Sumber Tepercaya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa 8,1 persen orang dewasa Amerika berusia 20 ke atas mengalami depresi dalam periode 2 minggu tertentu dari 2013 hingga 2016.

Orang mengalami depresi dengan berbagai cara dimana dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari Anda mengakibatkan hilangnya waktu dan produktivitas yang lebih rendah.

Melansir dari Healthline kejadian tersebut dapat mempengaruhi hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis kondisi tersebut  dapat menjadi lebih buruk akibat depresi diantaranya.

1. Radang sendi

2. Asma

3. Penyakit kardiovaskular

4. Kanker

5. Diabetes

6. Kegemukan atau obesitas

Baca Juga: Berikut 5 Tips Memasak Telur Super Sehat Rendah Kalori

Lebih lanjutnya ada beberapa penyebab umumnya terjadinya depresi yaitu

1. Sejarah keluarga berisiko lebih tinggi mengalami depresi jika memiliki riwayat keluarga depresi atau gangguan suasana hati lainnya.

2. Trauma anak usia dini dapat memengaruhi cara tubuh Anda bereaksi terhadap ketakutan dan situasi stres.

3. Struktur otak risiko depresi lebih besar jika lobus frontal otak Anda kurang aktif namun para ilmuwan tidak tahu apakah ini terjadi sebelum atau sesudah timbulnya gejala depresi.

Kondisi tertentu dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi, seperti penyakit kronis, insomnia, nyeri kronis, atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Bukan hanya itu saja penyalahgunaan obat dan narkoba atau dapat memengaruhi risiko Anda yang bisa menimbulkan depresi.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler