Network
EDITORNEWS - Baru-baru ini salah satu agensi besar Korea Selatan, SM Entertainment terseret kasus plagiarisme untuk grup asuhannya.
Netizen mendengar kesamaan dalam ketukan yang digunakan oleh lagu NCT Dream "Countdown (3, 2, 1)" dan lagu TXT "Blue Orangeade", penambahan kedua produser HYBE dalam kredit untuk "Countdown (3, 2, 1)" lebih lanjut memunculkan spekulasi bahwa ini dilakukan karena ada masalah hak cipta.
Lagu NCT Dream "Countdown (3, 2, 1)", sebuah lagu b-side dari album 'Hot Sauce', dirilis pada Mei 2021. Di sisi lain, "Blue Orangeade" TXT, sebuah lagu b-side dari album EP debut mereka 'The Dream Chapter: Star', dirilis pada bulan Maret 2019.
Teaser Savage milik aespa diduga plagiarismeBerpindah dari kasus NCT Dream, SM Entertainment juga diduga melakukan plagiarisme untuk foto teaser 'Savage' milik aespa.
Baca Juga: NCTzen Indonesia Pasang Video Tron NCT 127 di 4 Kota, Berawal dari Flop Hingga Overproud
aespa akan membuat comeback yang sangat ditunggu-tunggu pada tanggal 5 Oktober 2021 dengan mini album pertama mereka yang berjudul Savage.
Namun, saat mereka perlahan menggoda penggemar mereka dengan foto konsep baru, grup fan agensi mereka menjadi berita utama kembali karena dugaan plagiarisme.
Girl group ini baru saja membagikan beberapa foto individu yang menakjubkan dari para anggota. Namun, ketika kegembiraan mulai terbentuk, beberapa foto teaser aespa menjadi sorotan karena kemiripannya dengan karya artis lain.
Foto-foto anggota aespa yang mengenakan mahkota dituduh menjiplak desainer Inggris, James Merry. James Merry adalah co-creative designer untuk musisi Islandia Björk dan telah dikreditkan sebagai dalang di balik beberapa headpiece-nya yang menakjubkan.
Baca Juga: Tak Malu, Idol ini Secara Terang-terangan Mengaku Melakukan Operasi Plastik, Ada Jessi Loh!
