EDITORNEWS.ID - Jungkook memulai karirnya di usianya yang masih remaja, yaitu di usia lima belas tahun usia Korea.
Dari awal menjadi trainee hingga tahun pertama debutnya, Jungkook selalu berlindung di belakang para hyungnya, terutama Jin BTS.
Merantau ke kota besar seorang diri tanpa sanak saudara, Jungkook hanya memiliki Jin BTS dan member lain sebagai rumah kedua baginya.
Baca Juga: Perbedaan Kamar Jin BTS saat Kecil dan Sekarang, Sebut Jadi Impian Semua Laki-laki
Sebagai hyung tertua, Jin BTS menyayangi dan memperlakukan adik bontotnya di BTS layaknya saudara sendiri.
Menurutnya, sebelum memasuki usia dewasa, Jungkook sangat nurut padanya, apa yang dikatakan atau diperintahkannya selalu dituruti.
Berbeda setelah maknae BTS itu memasuki usia dewasa, sudah memiliki pemikiran sendiri sehingga dalam beberapa momen sudah tidak nurut lagi padanya.
Salah satunya saat melakukan perjalanan Bon Voyage, member termuda BTS itu sedang sedang mengikat rambutnya.
Dan Jin BTS berusaha menganggunya dan menawarkan diri untuk membantu mengikat rambutnya.
Baca Juga: Jungkook Membuat Jin BTS Sadar dengan Keberadaannya, Sebut Maknae adalah Kesayangannya
Namun, pemilik panggilan JK itu menolak karena dia hanya ingin mengikat bagian tertentunya saja.
Tapi, hyung tertua BTS itu keukeuh ingin membantunya, meski sudah ditolak berkali-kali.
Jungkook menghindari hyungnya karena khawatir akan dijahili, yang akhirnya malah membuat mereka kejar-kejaran.
"Aku akan belajar mengikat rambut," ujar Jungkook.
"Jungkook-ah, sini hyung iketin," ujar Jin BTS.
"Aku akan ikat bagian ini saja," sambung JK.
Baca Juga: Disiplin Ala Keluarga Jin BTS, yang Masih Suka Seblak Minggir Dulu
"Enggak, sini percaya sama hyung," sambung Jin.
"Tidak, tidak," sahut JK.
"Jungkook-ah, percaya sekali ini saja, sini!," sambung Jin.
"Ah padahal saat kecil dia nurut padaku," lanjut Jin BTS.
Semakin dewasa, Jungkook semakin memahami situasi dimana dirinya harus nurut dan dimana harus menolak tawaran hyungnya itu.
Meski sebagai member termuda dan tertua, keduanya seperti tidak ada bedanya saat bermain-main atau saling menjahili.
Tapi dari situ lah hubungan mereka berdua terjalin tanpa rasa sungkah, bahkan sudah seperti saudara kandung sendiri.***