"Lari ke mana-mana, kelangkaan energi, kelangkaan pangan, lari lagi ada kelangkaan kontainer," tandasnya.
"Dulu-dulu ada keadaan normal bapak ibu cari kontainer 1.000 kontainer sehari aja bisa, 2.000 kontainer gampang carinya. Sekarang cari satu aja sulit sekali karena ada disrupsi, kekacauan yang dampaknya Jangan main-main karena kelangkaan kontainer, distribusi logistik, distribusi barang semuanya terganggu," tuturnya menambahkan.
Itulah penyebabnya kelangkaan kontainer membuat distribusi barang terganggu, baik antar negara, antar pulau, hingga antar Provinsi.
"Ongkosnya menjadi naik enam kali lipat, bayangkan, artinya apa? beban barang itu juga akan naik terbebani oleh biaya kontainer yang akhirnya nanti konsumen membeli jauh lebih mahal. Artinya harga-harga akan naik," timpal Jokowi.***