Diguyur Hujan Semalaman, Kota Padang Paling Parah Dilanda Banjir

14 Juli 2023, 20:31 WIB
Banjir terparah di Padang /editornews.id/

EDITORNEWS.ID - Lebih dari seribu rumah warga terendam banjir di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Kota Padang, Sumatera Barat akibat intensitas curah hujan yang tinggi di kota setempat sejak Kamis 13 Juli 2023 malam.

Daerah lain terdampak banjir yaitu Pesisir Selatan, Agam, Kepulauan Mentawai, dan Kota Pariaman. Hanya saja Kota Padang terdampak paling besar akibat hujan ini.

"Hujan sudah turun dari Kamis malam dan mulai menggenangi seribu lebih rumah warga pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIB," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Novrizal di Padang, Jumat (14/7).

Novrizal menyebut, banjir tersebut menggenangi rumah warga di sembilan Rukun Warga (RW) yang ada di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dengan penghuni sebanyak 1.500 orang.

Baca Juga: Jemaah Haji asal Jambi Mulai dipulangkan Pekan Depan

"Banyak warga yang mengungsi serta dievakuasi dari rumah masing-masing, karena genangan air di dalam rumah satu meter lebih," jelasnya.

Ia mengatakan saat ini warga yang terdampak banjir membutuhkan bantuan berupa makanan, minuman, serta pakaian untuk persiapan malam nanti.

"Banjir menggenangi rumah serta barang-barang yang ada di dalamnya, sehingga warga belum bisa memasak untuk malam nanti," katanya.

Seorang warga yang terdampak banjir Nursamsuarni (49) mengatakan ia dan keluarganya terpaksa mengungsi karena rumah yang ditempati tergenang air mencapai dua meter.

Baca Juga: Kecewa PPDB Zonasi di Tangerang, Warga Ukur Jarak Pakai Meteran

"Genangan air di dalam rumah saya hampir dua meter, sebelum dievakuasi oleh petugas saya terpaksa harus naik ke atas meja agar tidak tenggelam," jelasnya.

Ia menceritakan barang-barang yang ada di dalam rumah seperti peralatan rumah tangga, elektronik, surat-surat penting, dan satu unit sepeda motor basah terendam oleh air.

Hingga pukul 16.00 WIB Nursamsuarni beserta suami dan anaknya masih mengungsi sambil menunggu air benar-benar surut dari dalam rumah.

Sementara itu, tim relawan PMI Kota Padang, Sumatera Barat, sejak Jumat subuh turun ke lapangan untuk membantu korban banjir yang tersebar pada beberapa kelurahan yang mengalami dampak paling parah akibat bencana alam tersebut di daerah ini.

Baca Juga: 151 Warga Jambi Mendadak Jadi Jutawan Hingga Miliader Karena Gusuran Proyek Tol Trans Sumatera

"Sesuai prosedur tetap (protap) PMI, paling lama enam jam setelah bencana tim sudah harus ada di lokasi. Maka sejak subuh relawan sudah turun," kata Kepala Markas PMI Sumatera Barat, Hidayatul Irwan di Padang, Jumat, 14 Juli 2023.

Namun untuk mengerahkan para relawan, PMI Padang harus berjuang karena Markas PMI Kota Padang yang berada di kawasan Sawahan "dikepung" banjir. Sejumlah peralatan search and rescue sulit dibawa keluar karena tingginya air.

“Tapi para relawan yang dikoordinasikan oleh Kepala Markas Kota Padang akhirnya berhasil menerobos kepungan banjir dan langsung turun ke lapangan untuk membantu evakuasi maupun menyampaikan bantuan,” katanya.

"Relawan membagi personelnya ke titik-tik parah seperti Parak Jambu, Dadok Tunggul Hitam dan Maransi Kecamatan Nanggalo,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Kering Jadi Momok Bagi Lahan Gambut di Tanjabtim Provinsi Jambi

Dengan personel 13 orang, relawan menggerakkan satu unit mobil Toyota Kijang Hilux, satu unit mobil Ford Ranger dan satu ambulance ditambah dua perahu karet.

Selain memberikan bantuan kepada masyarakat, para relawan juga membagi tugasnya untuk menjaga gudang regional terutama untuk PMI Provinsi Sumbar.

Di gudang yang terletak di kawasan Padang by Pass itu tersimpan logistik kebencanaan seperti family kit, terpal, tenda, jerigen, peralatan dapur umum serta obat-obatan darurat.

“Semua yang tersimpan di sana, tapi tidak ada yang berbentuk makanan,” pungkas Hidayatul Irwan.***

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler