Jelang Laga Panas Iran Kontra Amerika Serikat, Aura Persaingan dan 'Bumbu Politik'

- 29 November 2022, 10:05 WIB
Jelang laga sengit Iran Kontra Amerika Serikat yang dibumbui nuansa politis. ANTARA
Jelang laga sengit Iran Kontra Amerika Serikat yang dibumbui nuansa politis. ANTARA /

Baca Juga: Timnas AS Munculkan Bendera Iran secara Utuh Seusai Terancam Sanksi FIFA

Kemenangan dramatis Iran atas Wales dalam skor 2-0 dan seri tanpa gol AS melawan Inggris pada hari Jumat membuat salah satu pertandingan terakhir Grup B ini akan sangat mendebarkan.

Inggris yang memuncaki klasemen dengan empat poin akan menghadapi tim terbawah Wales dalam laga terakhirnya di grup ini.

Inggris cukup seri, dan jika ini yang terjadi, apalagi andai AS yang menang, maka laga Iran melawan Amerika Serikat akan menentukan tim mana yang lolos ke babak 16 besar.

Pertemuan ini sendiri merupakan ulangan penyisihan grup Piala Dunia 1998 yang dimenangkan Iran 2-1.

Baca Juga: Suporter Belgia Mengamuk Usai Timnya Kalah dari Maroko 2-0, Polisi Tembakan Gas Air Mata

Seperti yang mungkin akan terjadi dalam laga Senin malam nanti itu, kontes 1998 tersebut ditandai dengan momen simbolis sebelum pertandingan di Stade Gerland di Lyon ketika pemain-pemain Iran memberikan mawar putih yang menjadi simbol perdamaian di Iran, kepada pemain-pemain Amerika.

Mungkin momen 24 tahun lalu itu bisa terjadi lagi malam nanti, dan menjadi semakin menarik karena pemain-pemain Iran juga sepertinya memprotes perlakuan pemerintahnya terhadap para demonstran yang sudah menewaskan banyak orang termasuk gadis berusia 22 tahun, Mahsa Amini, yang meninggal dunia dalam tahanan dan memicu protes nasional berkaitan berpakaian menurut syariat di negara itu.

Tim Melli menolak menyanyikan lagu kebangsaan Iran dalam pertandingan pertamanya melawan Inggris untuk menunjukkan solidaritas kepada pengunjuk rasa, sampai mengundang ejekan dari pendukungnya sendiri.

Di tengah meningkatnya tekanan agar para pemain netral dalam gerakan unjuk rasa nasional itu, Iran bangkit mengalahkan Wales setelah tiga hari sebelumnya mereka diluluh-lantakkan Inggris 2-6.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah