Network
EDITORNEWS.ID – Twitter di tangan Elon Musk baru saja membuat gebrakan. Aplikasi burung berkicau tersebut meluncurkan sebuah layanan berlangganan berbiaya US$7,99 atau sekitar Rp 124 ribu per bulan.
Layanan tersebut termasuk penanda 'centang biru' yang hanya diberikan kepada akun-akun yang terverifikasi. Dengan demikian semua pengguna bisa menggunakan tanda yang sudah kehilangan eksklusivitas tersebut.
Perkembangan itu terjadi di bawah pemilik baru Twitter, Elon Musk. Ia merombak sistem verifikasi platform itu menjelang pemilu paruh waktu di AS.
Twitter mengatakan para pengguna yang "membuka akun baru" bisa memiliki centang biru di sebelah nama mereka. Tanda yang biasanya dimiliki selebriti, perusahaan dan politisi ternama.
Baca Juga: Rekor-rekor Francesco Bagnaia Setelah Juara MotoGP 2022, Ada Nama Valentino Rossi
"Sejauh ini, akun-akun yang telah terverifikasi tidak kehilangan centang birunya. Apabila siapapun bisa mendapatkan centang biru, hal itu bisa menyebabkan kebingungan dan menambah disinformasi menjelang pemilu Selasa (8/11).
Para pemilik akun palsu bisa berlangganan dan menggunakan nama politisi dan pejabat pemilu. Banyak yang khawatir soal ini.
Ditakutkan platform sosial yang banyak digunakan instansi publik, anggota dewan pemilu, departemen kepolisian dan media ini kehilangan kredibilitas. Terlebih apabila moderasi konten dan verifikasi dihapus.
Perubahan itu mewakili berakhirnya sistem verifikasi Twitter sekarang ini, yang diluncurkan pada 2009. Sistem yang digunakan untuk mencegah pemalsuan akun tokoh-tokoh, seperti selebritas dan politisi.
