Santri Kediri Tewas Dihajar 4 Senior, Chat Terakhir : Aku Takut Maaa!

28 Februari 2024, 06:25 WIB
Polres Kediri Tangkap 4 Pelaku Perundungan di Ponpes yang Sebabkan Seorang Santri Meninggal /

EDITORNEWS.ID - Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Jawa Timur tewas setelah dianiaya oleh rekannya.

Peristiwa itu terbongkar setelah keluarga curiga dengan kondisi jenazah korban setelah datang di rumah duka.

Korban bernama Bintang Balqis Maulana (14) sebelum tewas sempat mengirim pesan kepada keluarganya di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Melalui WhatsApp (WA), Bintang meminta dijemput dari Pondok Pesantren Al Hanafiyah Kediri.

Baca Juga: Tega! Ayah Asal Padang Pariaman Aniaya Anak Tirinya di Tangerang

"Sini jemput Bintang," tulis Bintang dalam chat WA yang ditunjukkan keluarga korban. 

Selain itu, dalam pesannya kepada keluarga, Bintang sempat mengaku ketakutan. Namun, dia tidak menjelaskan apa yang membuatnya takut. "Cepet sini. Aku takut maaa. Maaa tolonggh. Sini cpettt jemput," ujarnya lagi.

Suyanti pun hanya meminta anaknya untuk bersabar dan menunggu hingga Ramadan tiba, katanya kepada awak media Senin, 26 Februari 2024.

Jenazah korban dihantarkan pihak Ponpes pada Sabtu lalu. Namun sesampainya di rumah duka, keluarga tidak percaya atas penyebab kematian korban.

Baca Juga: Mayat Wanita Tampa Busana Ditemukan di Kolam Bekas Galian, Polisi Selidiki Penyebab Kematiannya

Keluarga yang terkejut, lantas melaporkan kejadian ini ke polisi dengan dugaan penganiayaan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan, pihak langsung gerak cepat melakukan penyelidikan. Penyelidikan dilakukan dengan olah TKP dan memeriksa sejumlah keterangan saksi.

Dari hasil olah TKP, Polres Kediri Kota menemukan adanya tindak pidana kekerasan. Lantas dari hasil penyelidikan, polisi menetapkan 4 orang santri sebagai tersangka. 

Keempat santri  tersebut mereka adalah MN (18) pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, serta AK (17) asal Kota Surabaya.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Safari Dakwah Buya Yahya Hari Ini di Palembang pada Hari Ini Selasa, 27 Februari 2024

Terkait motifnya, polisi menduga adanya kesalahpahaman antara para pelaku dan korban.

"Jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang," jelasnya.

Saat itu, pihak pondok pesantren menyebut bahwa Bintang meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.

 

Suyanti tak kuasa menahan tangisnya lantaran anaknya berakhir meninggal dunia karena mendapatkan kekerasan di pondok pesantren, di tempat yang seharusnya Bintang mendapatkan ilmu.***

 

 

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler