EDITORNEWS - Saat ini ramai diberitakan oleh media Israel bahwa Benjamin Netanyahu diam-diam terbang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Netanyahu didampingi oleh kepala badan intelijen atau Mossad, Yossi Cohen, bertemu dengan Putra Mahkota dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di kota Neom, Arab Saudi, menurut berbagai media Israel.
Jika benar, kunjungan tersebut tercatat sebagai lawatan pertama perdana menteri Israel ke Arab Saudi yang pernah dilaporkan.
Baca Juga: Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Karhutla Bagi Desa-Desa Rawan Karhutla Provinsi Sumatera Selatan
Baca Juga: Sulitnya Lokasi Razia PETI Tak Menyurutkan Semangat Personil Polsek Singingi
Dikutip dari AP News, pertemuan yang dilaporkan itu adalah langkah terbaru oleh Pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mempromosikan hubungan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab.
Media Israel Walla diikuti dengan media berbahasa Ibrani lainnya, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa PM Netanyahu dan Yossi Cohen, kepala agen mata-mata Israel Mossad, terbang pada Minggu, 22 November 2020 malam ke kota Neom di Arab Saudi,
Pejabat itu mengatakan Netanyahu akan bertemu dengan putra Mahkota untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang sedang berkunjung ke Arab Saudi.
Baca Juga: Jeritan Petani,100 Hetare Sawah Kebanjiran dan Gagal Panen di Merangin
Orang-orang yang bepergian dengan Pompeo menolak berkomentar. Netanyahu, dalam pertemuan dengan Partai Likud, juga menolak untuk secara eksplisit mengonfirmasi kunjungan tersebut.
Namun, Menteri Pendidikan Israel Yoav Gallant membenarkan bahwa pertemuan di Arab Saudi telah berlangsung. Dia menyebutnya pertemuan itu sebagai 'pencapaian luar biasa' dan 'masalah yang sangat penting'.
Sementara, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, membantah di Twitter bahwa pertemuan itu terjadi.
Baca Juga: Selewengkan Dana Desa, Seorang Kades di Merangin Jadi Tersangka
Baca Juga: Game PS5 Terlaris Seantero Jagad yang Hype Saat Ini
Baca Juga: Pisah Sambut Kapolda Jambi Digelar Tak Seperti Biasanya
“Tidak ada pertemuan seperti itu yang terjadi. Pejabat yang hadir hanya orang Amerika dan Saudi,” tulisnya.
Mengutip Jerusalem Post, Presiden AS Donald Trump menyebutkan kemungkinan bahwa Arab Saudi akan bergabung dengan Perjanjian Abraham yang ditandatangani Israel dengan negara-negara Teluk lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
Tetapi laporan menyebutkan Raja Arab Saudi setia pada tradisional dimana perdamaian dengan negara Palestina harus ada sebelum dilakukan normalisasi dengan Israel.
Baca Juga: Yeay, Soundtrack Kedua Melankolia Generasi 90 an Sudah Rilis!
Baca Juga: Wujudkan Merdeka Belajar! Ide Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2020 Untuk Update Statusmu
Berbeda dengan putra mahkota mendukung hubungan secara terbuka dengan negara Yahudi tersebut. Perjalanan itu dirahasiakan di Israel karena direncanakan selama lebih dari sebulan.
Israel dan Arab Saudi memiliki kepentingan bersama dalam melawan musuh bebuyutan Iran. Kedua negara menyambut baik kampanye dari pemerintahan Trump terhadap Iran, seperti menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang keras pada pemerintah Teheran.***
Artikel ini pernah terbit dengan judul Diam-Diam PM Israel Bertemu Secara Rahasia dengan Putra Mahkota Arab Saudi
(Julkifli Sinuhaji/pikiran-rakyat)