EDITORNEWS.ID - Ditengah kenaikan harga minyak goreng dan pertamax timbulah pernyataan dari Mantan pejabat tinggi di era Jokowi yang membongkar sejumlah fakta.
Seperti yang diketahui Presiden sempat murka dengan para Menterinya yang tiba-tiba menaikan harga namun tak memberikan penjelasan kepada rakyat.
"Harga minyak goreng sudah 4 bulan, tidak ada penjelasan apa-apa Kenapa ini terjadi. Yang kedua pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan seharusnya para menteri menceritakan alasan mengapa harga minyak goreng dan pertamax naik sehingga masyarakat tak melakukan unjuk rasa.
Baca Juga: Prabowo Subianto Disebut-sebut Mampu Lengserkan Jokowi dari Kursi Kepresidenan karena ini
"Hati-hati, kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat, ada empat kita gitu loh, nggak ada, yang berkaitan dengan energi nggak ada," lanjutnya.
Akan tetapi menurut Eks penjabat tinggi itu sikap yang dilakukan oleh Jokowi hanya sebagai bentuk balik badan karena pada dasarnya Menteri tak akan bertindak sebelum adanya pensetujuan dari Presiden.
Hingga akhirnya aksi tersebut dibongkar oleh Hersubeno Arief kepada para wartawan Indonesia.
Hersubeno Arief menuturkan fakta pertama terkait polemik minyak goreng yang mengakibatkan Mendag Muhammad Lutfi menjadi bulan-bulanan dan saat itu juga dirinya tengah menggelar kegiatan berkemah di IKN Baru.
Baca Juga: Selain BLT Minyak Goreng, Jokowi dan Rombongan Penuhi Bantuan Modal Bagi KPM di Jambi
"Nah kok bisa ya Jokowi bicara semacam itu, dia sendiri ke mana saja? kan seperti dikatakan oleh seskab Pramono Anung Presiden Jokowi akan memberi solusi kelangkaan minyak goreng setelah Kemah di IKN," ujar Hersubeno Arief.
"Apa yang dilakukan oleh Jokowi? ini sekali lagi mengutip Pramono Anung Jokowi ini paham betul lah dengan persoalan goreng ini, Eh ternyata dia malah memutuskan harga eceran tertinggi minyak curah itu Rp14.000 dan minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar," lanjutnya.
"Kedua soal kenaikan harga pertamax, nah ini lebih lucu lagi nih. lah itu kan jelas diputuskan dalam rapat kabinet kok yang disalahkan malah Menteri ESDM," tutur Hersubeno Arief.
"Nih menarik kalimat-kalimatnya menimbulkan bahasa sehari-hari, kok rakyat nggak diajak ngomong? bener-bener deh pak Jokowi," timpalnya menambahkan.***