EDITORNEWS - Konflik di Papua tak kunjung selesai dimana konflik peperangan ini diluncurkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aksi bruntal yang diluncurkan oleh KKB ini sangat merugikan bangsa Indonesia dan dibilang tidak manusiawi.
Banyak penganiayaan terhadap rakyat Indonesia yang bertugas di Papua untuk menjaga wilayah pertahanan dari kecaman.
Sebelumnya KKB telah melakukan pembakaran pada fasilitas umum (fasum) yang berada di Distrik Okhika, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Ungkap, Ternyata Kalau Sakit Ibu Susi Pudjiastuti Melakukan Ini
Yakni puskesmas, rumah tenaga kesehatan, gedung SD dan SMP, rumah guru, dan balai kampung.
Menyikapi aksi bruntal yang dilakukan oleh KKB membuat Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan negara harus menindak tegas pada teroris KKB di Papua.
“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa,” ucap Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 19 September 2021.
Tak hanya itu Bambang juga meminta pemerintah segera meluncurkan empat Matra terbaik, selain Brimob Polri, yaitu Gultor Kopassus, Raiders, Bravo, dan Denjaka.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sediakan 140 Kapal Perang Frigate Arrowhead 140 dari Inggris
“Sekali lagi saya tegaskan, sikat habis (KKB di Papua), urusan HAM kita bicarakan kemudian, jangan ragu bertindak hanya karena persoalan HAM. Utamakan keselamatan rakyat Indonesia,” lanjut Bambang Soesatyo.
lebih lanjutnya Ketua MPR RI ini mengatakan TNI-Polri harus segera menumpas habis para teroris KKB di Papua tanpa alasan
“Ke mana suaranya para aktivis HAM dan aktivis perempuan? Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas para pelaku (KKB di Papua), mereka teriak soal HAM?,'' tutupnya.
Tak hanya Bambang Soesatyo Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengatakan Komnas Ham sangat menentang tindakan yang dilakukan oleh KKB Papua.***