Kepada Deddy Corbuzier Susi Pudjiastuti Berkata, Manusia Tanpa Kemanusiaan adalah Monyet

20 September 2021, 06:58 WIB
Susi Pudjiastuti /

EDITORNEWS - Deddy Corbuzier pada dialog ini menggali lebih dalam tentang prinsip Susi Pudjiastuti dalam masalah hukum dan aplikasinya pada kehidupan.

Pada Deddy Corbuzier jelas sekali bagaimana Ibu Susi Pudjiastuti meyakini pentingnya komitmen dalam menjalankan hukum.

Tanpa komitmen bagaimana mungkin manusia mengharapkan keadilan dari hukum yang dia ciptakan sendiri untuk itu.

Susi mengatakan bahwa Aslinya hukum tidak mungkin bertabrakan dengan keadilan, karena hukum untuk menciptakan keadilan itu ada.

Baca Juga: Cerita Gus Miftah Pada Deddy Corbuzier, Ternyata Menghafal Ayat di Tempat Seperti Ini

Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa semua orang ingin keadilan ada di sini.Deddy menimpali, bagaimana jika hukum berbenturan dengan keadilan.

Faktanya ada ibu-ibu mencuri ayam dengan seorang koruptor bisa mendapat hukumannya sama.

"Ohh, itu karena intervensi manusia yang melupakan, mengabaikan, intuisi, kejujuran, kemanusiaan," tutur Susi

Hukum tidak bisa dibuat tanpa komitmen.

"Orang mengatakan kita bukan monkey, bukan bangsa primata, kenyataannya kita adalah primata", ujar Susi

Kita adalah manusia, primata dengan kesadaran kemanusiaan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Ceritakan Masa Lalunya dengan Menkeu Sri Mulyani, Dia Minta Tolong ke Saya

Tanpa kesadaran semua itu, intuisi, suara hati, kejujuran dan kemanusiaan kita adalah monyet.

"Actualy we're primate, Kita bangga kita adalah manusia tetapi kita lupa dengan sisi kemanusiaan," ujar Susi.

"Basicly humanity need above the law...," kata Deddy .

Pada dasarnya kemanusiaan ada di atas hukum.

"Yes, Because the law supposed to be underneath the humanity," ujar Susi.

Intuisi, kejujuran dan kemanusiaan harus melengkapi hukum, dan pada saat mengambil keputusan, kemanusiaan harus ada di atas hukum.

Kita manusia membuat hukum untuk melindungi rasa kemanusiaan dari manusia, mencapai keadilan.

Baca Juga: Perkembangan Covid-19 di Indonesia Sampai 17 September 2021

Ini adalah tujuan awal dibuatnya hukum, prakteknya banyak yang salah.

Dalam beberapa kasus bukan hukumnya yang salah tetapi orangnya yang salah memaknai maksud dari hukum itu diciptakan. 

"Jadi hukum harus sesuai dengan kemanusiaan, harus fleksibel," kata Deddy

Susi mengatakan bahwa tidak persis seperti itu, kita tidak mengatakan hukum itu menjadi fleksibel, tetapi dikatakan sebagai hukum yang tidak humanis.

"Bikin hukum yang humanis dong, yang tidak humanis jangan dibikin," ujar Susi.

Hukum tentu dibuat atas dasar kepentingan kemanusiaan, bukan yang lain, penguasa atau pihak tertentu.

Dibuatnya hukum adalah untuk menciptakan keadilan, rasa keadilan di masyarakat manusia.***

Editor: Liston

Tags

Terkini

Terpopuler