Sosok Linja Pelatih PB Galaxy, Si 'Anak Emas' Icuk Sugiarto yang Berhasil Bawa Apriyani Rahayu Juara Olimpiade

- 11 November 2022, 11:42 WIB
Linja pelatih PB Galaxy yang pernah menjadi anak emas Icuk Sugiarto dan memoles atlet dunia, Apriyani Rahayu.
Linja pelatih PB Galaxy yang pernah menjadi anak emas Icuk Sugiarto dan memoles atlet dunia, Apriyani Rahayu. /

EDITORNEWS.ID - Hobi berbuah prestasi. Begitulah ungkapan Linja saat membuka kisah mengenai sepak terjangnya di dunia bulutangkis.

Pria kelahiran Labuhan Batu, 1991 silam itu malah tak pernah menduga bisa menjadi atlet.

Nasib baik, Linja pun dijadikan anak asuh oleh sang juara dunia Icuk Sugiarto.

Tangan dingin Linja jugalah yang telah memoles sosok pebulutangkis Apriyani Rahayu hingga berhasil merebut emas ganda putri di ajang Olimpiade Tokyo 2020 kemarin.

Bagaimana kisah perjalanan hidup Linja di dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya itu?

Linja merunut perjalanan karirnya kepada awak media saat ditemui, Kamis, 10 November 2022 malam.

Baca Juga: Aremania Peringati 40 Hari Tragedi Kanjuruhan Hingga Puan Maharani Disindir Politikus Demokrat

Masih jelas dalam ingatannya, sekitar tahun 1999 saat dirinya masih menginjak kelas III Sekolah Dasar (SD), Linja sering dibawa pamannya melihat permainan bulutangkis.

Linja pun tak sungkan untuk mencoba dan mulai menyukai dunia bulutangkis.

Pada 2003, Linja lalu memutuskan untuk pindah ke Medan demi mengasah kemampuannya dengan berlatih bersama klub PB Primex Express Bank.

Bakatnya semakin teruji. Sejumlah kejuaraan mulai diikuti. Pemain dengan spesialis katagori tunggal putra itu pun mulai meraih sejumlah prestasi.

Di antaranya juara tunggal putra tingkat anak di kejuaraan daerah, tingkat pemula hingga taruna.

"Yang gak terlupakan itu saat berhasil menjadi semifinalis di ajang internasional, The Cheer Youth International Badminton Championship pada 2005 pada kelompok umur pemula," kenang Linja.

Baca Juga: Juarai Kejurkot, Jeremiah Mark Persembahkan Medali Emas Sebagai Kado untuk Sang Papa

Lewat bakatnya, buah hati dari pasangan Sutarmo dan Harni itu dilirik salah satu klub besar PB Malibu.

Dari situlah langkah awalnya hijrah ke Jakarta setelah mendapatkan beasiswa dari tempat pelatihannya.

Tepat pada 2009, Linza mendapatkan kesempatan emas berlatih di PB Pelita Bakrie.

Sebuah klub bulutangkis yang melahirkan sejumlah legenda dunia seperti Icuk Sugiarto, Chandra Wijaya hingga Apriyani Rahayu.

Berlatih di PB Pelita Bakrie, beragam prestasi kembali ditorehkannya.

Di antaranya semifinalis di ajang Kejurprov DKI kategori dewasa, dan Juara I Kejurkot Jakbar.

Sayangnya, memasuki usia katagori dewasa persaingan semakin ketat.

Baca Juga: Kejurkot PBSI Medan 2022 Resmi Ditutup, Berikut Daftar Klub Peraih Medali!

Linja mengaku gagal bersaing dengan para pebulutangkis dari Jawa dan ingin beralih menjadi pelatih.

Keinginannya coba direalisasikan dengan mengikuti sejumlah pelatihan.

Saat tak lagi memiliki peluang meniti karir sebagai pemain, lalu pada 2012 Linja memutuskan kembali ke Medan dan melanjutkan karirnya sebagai pelatih.

"Waktu itu udah izin sama pak Icuk saya mau balik ke Medan aja melatih. Tapi pak Icuknya gak ngasih dan disuruh melatih anaknya di PB Pelita Bakrie," ujar pria berkepala plontos itu.

Linja akhirnya menerima tawaran Icuk Sugiarto untuk melatih putrinya Jauza Fadhila Sugiarto, yang juga adik dari pebulutangkis Tomi Sugiarto itu.

Berbagai prestasi hadir dari tangan Jauza, di antaranya Perak 2017 Yogyakarta ganda putri, Perak 2015 Lima Mixed team, Perak 2014 Alor Setar Mixed team, Perunggu 2016 Bilbao ganda putri.

Baca Juga: PB Indocafe Kembali Rebut Juara Umum Kejurkot PBSI Medan, Harapan Perbanyak Turnamen Menggema!

Tak sampai di situ, Jauza juga berhasil menyabet Perak 2017 Jakarta Mixed Team, Perunggu 2017 Jakarta ganda putri, dan Perunggu 2015 Bangkok Mixed team.

Alhasil, banyak pemain handal lahir dari polesan tangan dinginnya. Teranyar adalah Apriyani Rahayu.

Linja saat mendampingi anak asuhnya bertanding di ajang Kejurkot PBSI Medan 2022.
Linja saat mendampingi anak asuhnya bertanding di ajang Kejurkot PBSI Medan 2022. Kesuma Ramadhan
Apriyani berhasil menjadi juara di dunia kelas ganda putri bersama pasangannya Greysia Polii dalam perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Tentunya itu menjadi torehan emas dari sepenggal kisah Linza yang kan disimpan rapi tuk diceritakan kembali kepada kedua buah hatinya nanti.

12 tahun sudah bersama PB Pelita Bakrie, hingga akhirnya Linja memutuskan untuk kembali ke Medan pada Februari 2021.

Alasannya pun sederhana. Ingin dekat bersama kedua orang tuanya.

Alasan itu jugalah yang membuat Icuk tak bisa menahan Linja untuk tetap melatih di PB Pelita Bakrie.

Baca Juga: Jeremiah Mark, Siap 'Curi' Emas di Ajang Kejurkot PBSI Medan 2022

"Sempat ditahan lagi sama pak Icuk supaya gak balik ke Medan. Tapi tekad sudah bulat akhirnya bang Tomi Sugiarto lah yang melanjutkan tugas saya sebagai pelatih di PB Pelita Bakrie," tutur Linja.

Di Medan, Linja sempat vakum dari dunia bulutangkis dan fokus menjalani hidup bersama istri tercinta Ajeng Pramita dan kedua anaknya, Adwava Zikri Al Kalifi dan Aqlan Yuzarshif Al Kalifi.

Lagi-lagi nama besarnya tak bisa disembunyikan. Tawaran untuk berlatih di Medan kembali hadir.

Melalui rekannya, Linja mendapatkan tawaran melatih sebuah klub baru di Medan yakni PB Galaxy.

Melihat trek record klub yang hadir sejak 2019 itu, Linja langsung tertarik untuk bergabung.

"Selain memiliki fasilitas yang lengkap, PB Galaxy juga memiliki progress pembinaan yang bagus terhadap atlit-atletnya," ujarnya lagi.

Baca Juga: Jeremiah Mark, Siap 'Curi' Emas di Ajang Kejurkot PBSI Medan 2022

Apalagi, Linja sebagai putra kelahiran Sumatera Utara memiliki keinginan besar akan lahirnya pebulutangkis asal Sumatera Utara yang bisa bersaing di kancah nasional.

"Tak usah muluk-muluk dulu, berharap lahir atlet-atlet bulutangkis baru asal Sumut yang bisa membawa harum nama daerah di kancah nasional," ungkapnya.

Atas keinginannya itu jugalah Linja akhirnya memutuskan untuk kembali melatih dan bergabung bersama PB Galaxy pada Juli 2022.

Empat bulan melatih dan mengikuti ajang perdananya di Kejuaraan Kota (Kejurkot) PBSI, siapa sangka PB Galaxy berhasil membuat kejutan dengan meraih juara umum kedua di bawah PB Indocafe.

Baca Juga: Laga Sengit Tunggal Remaja Putra Warnai Babak Semifinal Kejurkot PBSI Medan, Berikut Rekap Pertandingannya!

PB Galaxy berhasil menutup kompetisi dengan total torehan 4 emas, 2,5 perak, dan 3 perunggu.

Atau berada di bawah PB Indocafe yang berhasil merebut 6,5 emas, 4 perak dan 11 perunggu.

Kehadiran klub muda PB Galaxy juga terbilang mengejutkan.

Murni dihuni pemain lokal anak-anak Medan, PB Galaxy berhasil menaklukan dominasi klub besar Angsapura yang hanya berhasil mengoleksi 2 emas, 4 perak, dan 12,5 perunggu dan berada di peringkat keempat di bawah klub pendatang baru lainnya, ABC-Pro dengan raihan 3,5 emas, 5 perak dan 6 perunggu.

Kisah manis yang ditorehkan Linja diharapkan terus bertahan seiring berjalannya waktu.

Tak menutup kemungkinan dari tangan dinginnya hadir pebulutangkis asal Sumut yang bisa menyerupai pencapaian Apriyani Rahayu dan petenis sekaliber Icuk Sugiarto.*

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x